Pengalaman Felix K Nesi saat Ikuti Program Menulis di Iowa Diboyong ke Ubud

Pengalaman Felix K Nesi saat Ikuti Program Menulis di Iowa Diboyong ke Ubud

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 10 Okt 2022 18:31 WIB
Komunitas Salihara Gelar Literature & Ideas (LIFEs) Festival 2019
Foto: Witjak Widhi Cahya/ Komunitas Salihara
Jakarta -

Sastrawan asal Nesam, Nusa Tenggara Timur, Felix K Nesi pernah mengikuti program menulis internasional yang digelar oleh Universitas Iowa, AS. Iowa International Writing Program adalah salah satu kursus menulis kreatif bagi penulis di seluruh dunia.

Setiap tahunnya, mereka membuka pendaftaran bagi penulis yang ingin mengikuti kursus namun hanya segelintir yang bisa lolos seleksi.

Pengalaman mengikuti kursus itulah bakal dibagikan oleh Felix K Nesi ke ajang Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2022 akhir bulan ini. Hal tersebut diungkap Felix K Nesi saat ditemui detikcom di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat menyenangkan bisa mengikuti Iowa International Writing Program dan bertemu dengan 15 orang. Karena pandemi jadi dibagi menjadi dua tim, tapi benar-benar worth it to share, kami berbai apa saja yang ingin dituliskan selama kursus tersebut," ungkap Felix K Nesi.

Iowa International Writing Program memberikan undangan kepada penulis di beberapa negara untuk diberikan berbagai fasilitas selama 3 bulan. Bukan hanya soal waktu belajar, tapi juga suasana yang memadai tentang dunia kepenulisan.

ADVERTISEMENT

"Kami dikasih waktu untuk memikirkan progress kepenulisan selama ini dan apa yang mau dilakukan kedepannya. Seperti pertukaran budaya Indonesia dan AS, dikasih waktu untuk sendiri, suara macam apa yang mau saya bawakan melakukan tulisan-tulisan saya," kata penulis Orang-Orang Oetimu.

Bahkan ia melanjutkan, "Misi apa yang mau saya angkat berdasarkan latar belakang saya."

Felix K Nesi juga berkesempatan untuk menghadiri Kongres Penulis International di Gedung PBB, New York. Dahulu di tahun 1930, pernah diselenggarakan festival serupa dan tahun kemarin adalah penyelenggaraan kedua.

"Di sana, kami berbicara soal ide, kekuatan, bahasa, dan beberapa penulis yang seperti peristiwa Salman Rushdie ditikam saat berbicara di diskusi sastra, dan banyak hal lainnya," katanya.

Selain membicarakan tentang kursus menulis kreatif di Iowa, Felix K Nesi juga akan membicarakan soal isu literasi di bagian Timur Indonesia.

"Di Nusa Tenggara Timur ada banyak komunitas mulai sadar dan tumbuh dimana, mereka banyak berbicara soal literasi dan mulai aware belakangan ini. Tapi persoalan orang Timur terlalu ke-gap bahasa, untuk menjadi seorang penulis harus dua kali berjuang untuk menulis bagaimana bahasa Indonesia yang baik dan benar dan itu tidak dipakai dalam bahasa sehari-hari," pungkasnya.




(tia/wes)

Hide Ads