JK Rowling Diancam Dibunuh usai Salman Rushdie, Polisi Selidiki Kasusnya

JK Rowling Diancam Dibunuh usai Salman Rushdie, Polisi Selidiki Kasusnya

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 15 Agu 2022 13:45 WIB
JK Rowling
Foto: Debra Hurford Brown Β© J.K. Rowling 2018
Jakarta -

Setelah Salman Rushdie ditikam sampai 15 kali, JK Rowling mendapatkan ancaman online yang dilontarkan terhadapnya. Kini kepolisian Skotlandia sedang menyelidiki pelaporan kasus tersebut.

JK Rowling melaporkan kepada polisi Skotlandia kalau ada ancaman online di media sosialnya. Sebelumnya pencipta Harry Potter itu mengutuk serangan kepada Salman Rushdie yang terjadi di New York.

"Saya merasa sangat sakit mendengar berita ini. Semoga dia (Salman Rushdie) baik-baik saja," cuit JK Rowling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang netizen membalas cuitan JK Rowling. "Jangan khawatir, anda berikutnya," balas netizen tersebut.

JK Rowling pun membagikan tangkapan layar dari kicauan yang mengancamnya. Dia pun berkata kepada semua orang yang mengirim pesan untuk mendukungnya, ia berterima kasih.

ADVERTISEMENT

"Terima kasih pada polisi karena telah terlibat," balas JK Rowling.

Seorang juru bicara dari kepolisian Skotlandia pun mengatakan, "Kami telah menerima laporan tentang ancaman online yang dibuat dan petugas sedang melakukan penyelidikan."

Salman Rushdie, 75 tahun, ditikam di sebuah acara diskusi sastra di New York pada Jumat (12/8) dan mengalami kerusakan organ vital yang parah. Bagian saraf di lengan dan matanya ada yang terputus, serta terancam mengalami kebutaan.

Saat ini, kondisi Salman Rushdie telah membaik dan jauh dari kritis. Agen Salman Rushdie, Andrew Lyle, sebelumnya mengkonfirmasi sang novelis telah lepas ventilator dan sedang berada dalam pemulihan.

"Dia sudah bisa berbicara dan bercanda," katanya.

Serangan yang dialami Salman Rushdie disambut kemarahan global. Publik juga memuji penulis kelahiran India yang telah melewati lebih dari tiga kali ancaman pembunuhan sejak penerbitan novel keempatnya The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan.

Buku tersebut dianggap menghina Nabi Muhammad oleh banyak masyarakat muslim. Bukunya pun dilarang beredar di Iran, di mana mendiang pemimpin negara Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa atau dekrit yang menyerukan kematian Salman Rushdie.




(tia/pus)

Hide Ads