Novelis The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie, ditikam 15 kali di sebuah acara diskusi sastra di New York pada Jumat (12/8). Kondisinya kini perlahan pulih dan tidak lagi menggunakan ventilator.
Setelah peristiwa penikaman terjadi, pelakunya langsung ditangkap oleh pihak keamanan setempat. Dia adalah Hadi Matar yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus penusukan sekaligus percobaan pembunuhan.
Hadi Matar mengajukan pembelaan di pengadilan New York. Pria berusia 24 tahun itu mengaku tak bersalah atas peristiwa penikaman tersebut. Sekarang ia telah ditahan tanpa jaminan.
"Dia mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan dan penyerangan," ungkap kepolisian setempat.
Dalam pembelaannya, Hadi Matar mengenakan jumpsuit hitam putih, memakai masker putih, dan tangannya diborgol.
Hadi Mata mengatakan dirinya sebagai simpatisan ekstrimis Syiah dan pendukung Garda Revolusi Iran. Kepolisian New York mengatakan masih mendalami motif tersembunyi dari pelaku penyerangan.
![]() |
Mereka juga masih mendapatkan izin untuk menggeledah tas dan sejumlah perangkat yang ditemukan di lokasi.
Para saksi mata yang berada di lokasi mengatakan Salman Rushdie ditikam berkali-kali oleh orang bertopeng ketika sang novelis naik ke atas panggung dan diperkenalkan oleh host. Moderator acara Henry Reese juga mengalami cedera di bagian kepala akibat penikaman yang dilakukan Hadi Matar.
Dewan Muslim di Inggris mengecam serangan tersebut. Dia menuturkan pelaku peristiwa naas itu harus diadili dan dihukum seberat-beratnya.
"Kekerasan seperti itu salah. Pelakunya harus diadili," ungkap Dewan Muslim Inggris.
Meski belum ada keterangan resmi mengenai kondisi terkini Salman Rushdie, pimpinan Chautauqua Institution, Michael Hill, berkicau mengenai kondisi Salman Rushdie.
"Salman Rushdie saat ini telah lepas ventilator dan sudah mulai bisa bicara. Saya melanjutkan doa untuk kesembuhannya," cuitnya.
Salman Rushdie pemenang berbagai penghargaan, dimulai menerbitkan novel Grimus pada 1975, novel keempatnya The Satanic Verses yang terbit di 1988 pun menuai kontroversi. Pada 2019, ia merilis novel terbaru Quichotte.
Buku anak-anaknya Midnight's Children diadaptasi menjadi sebuah film oleh sutradara Deepa Mehta pada 2012. Salman Rushdie pernah menjabat sebagai Presiden PEN America Center dan Ketua Festival Sastra International PEN World Voices, dan merupakan anggota dari British Royal Society of Literature.
Simak Video "Tampang Hadi Matar, Pelaku Penusukan Salman Rushdie"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dar)