Hilang dalam Dekapan Semeru Rangkum Kisah Horor Pendakian

Hilang dalam Dekapan Semeru Rangkum Kisah Horor Pendakian

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 04 Jul 2022 20:04 WIB
Novel Horor Hilang dalam Dekapan Semeru
Novel horor Hilang dalam Dekapan Semeru segera menyapa pembaca Juli 2022. Foto: Istimewa
Jakarta -

Cerita horor selalu menarik untuk ditelisik lebih lanjut. Novel horor perjalanan yang diterbitkan oleh Penerbit Elex Media Komputindo berjudul Hilang dalam Dekapan Semeru bakal terbit pada Juli 2022.

Novel yang terinspirasi dari kumpulan cerita viral yang terdapat dalam kanal YouTube RJL 5 ini berisi 8 cerita horor.

Salah satu kisahnya adalah tentang perjalanan pendakian sepasang sahabat dari Jakarta, yang terjadi pada tahun 2000-an awal. Semua kisah yang terdapat dalam buku ini merupakan hasil dari wawancara langsung dengan pemilik cerita asli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fajar Aditya yang juga merupakan Head Creator dari RJL 5 mengatakan novel Hilang dalam Dekapan tak hanya menceritakan kisah horor pendakian.

"Tapi juga membawa pesan kampanye mengenai kewaspadaan dalam mendaki gunung, bukan hanya perkara mengikuti tren semata," ucapnya dalam keterangan yang diterima detikcom.

ADVERTISEMENT

Menurut Fajar, kisahnya disajikan dalam bentuk cerita langsung oleh para tokoh yang mengalami kejadian tersebut.

"Pembaca bisa lebih meresapi kisah yang dituliskan," katanya.

Dia pun menceritakan ada kisah tentang Bagas dan Ariel saat nyaris menghilang di Gunung Arjuno. Di antara mitos Ngunduh Mantu yang sudah melegenda di gunung dan pengalaman pribadi keduanya yang membuat tambah mencekam.

Awalnya merea ingin mendaki untuk melepas penat tapi kejadian janggal mulai terjadi sepanjang perjalanan. Mulai dari mendengar suara kereta kuda di tengah gunung, sampai anak-anak yang berlarian ke arah hutan di penghujung malam.

Cerita berikutnya tentang Yoga dan Ucok yang berencana mendaki tiga gunung sekaligus di Jawa dengan harapan semua berjalan lancar. Nahasnya, berkat selorohan isengnya, Yoga malah tersesat berhari-hari di atas gunung sendirian.

Lewat buku pertamanya, Fajar Aditya ingin memberikan gambaran bersama tim RJL 5 juga membawa kampanye mengenai kewaspadaan dalam proses pendakian gunung.




(tia/tia)

Hide Ads