Ziarah ke Makam Chairil Anwar, Momentum Bersejarah di Hari Puisi Nasional

Ziarah ke Makam Chairil Anwar, Momentum Bersejarah di Hari Puisi Nasional

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 28 Apr 2022 11:42 WIB
100 Tahun Chairil Anwar
Tahun ini memperingati 100 tahun Chairil Anwar. Foto: GPU/ Istimewa
Jakarta -

Tahun ini menjadi momentum berharga bagi perayaan Seabad Chairil Anwar. Hari kepergian penyair yang terkenal dengan julukan si Binatang Jalang juga bertepatan dengan Hari Puisi Nasional.

Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) bakal merayakan 100 tahun usia sang penyair dengan membuat sejumlah acara. Hari ini, melalui acara 'Sebuah Ziarah', para penyair bakal berziarah ke makam Chairil Anwar di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

"Bersama putri beliau, Evawani Chairil Anwar, juga Hilmi Faiq, Gratiagusti Chananya Rompas, Tri Sukma Dewi, dan Teguh Affandi, kami akan menabur bunga sekaligus membacakan puisi-puisi dari buku Aku Ini Binatang Jalang," tulis keterangan @sastragpu, seperti dilihat detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Sebuah Ziarah' digelar selama sejam mulai 15.30 WIB. Ini adalah salah satu rangkaian yang digelar oleh Penerbit GPU dalam rangkaian 100 Tahun Chairil Anwar.

Editor Bidang Sastra Gramedia Pustaka Utama (GPU), Mirna Yulistianti mengatakan Gramedia Pustaka Utama sebagai salah satu kendaraan dari perjalanan panjang puisi Chairil Anwar akan merayakan momen tersebut sepanjang April sampai Juli 2022.

ADVERTISEMENT

"Aku Ini Binatang Jalang kami terbitkan pada 1986 dan terus beredar hingga hari ini. Buku ini disusun dengan teliti oleh editor Pamusuk Eneste dan menjadi kumpulan puisi Chairil Anwar yang terlengkap di Indonesia," tutur Mirna Yulistianti dalam keterangan yang diterima detikcom.

Penerbit telah menyiapkan serangkaian acara untuk memperingati 100 Tahun Chairil Anwar. Di antaranya adalah cetak ulang dengan sampul edisi khusus, pembacaan puisi bersama para penulis dan pembaca, dan bedah buku secara daring.

"Melalui acara ini, kami ingin memperingati Chairil terutama atas karya-karyanya, bukan mitos tentang dirinya, atau hal-hal lain yang ada di seputar diri si penyair," ungkap Mirna.

Sepanjang kariernya, Chairil Anwar sukses menulis 96 karya termasuk 70 puisi. Pada 1942, dia mulai dikenal publik setelah pemuatan puisinya yang berjudul Nisan di usianya 20 tahun.

Sajak-sajak fenomenal lainnya di antaranya puisi Aku, Derai-Derai Cemara, Diponegoro, Senja di Pelabuhan Kecil, dan Doa.

Di awal dekade 1950-an, HB Jassin menobatkan Chairil Anwar bersama Asrul Sani dan Rivai Apin sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia. Chairil Anwar meninggal pada 28 April 1949 ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional.

[Gambas:Instagram]






(tia/dal)

Hide Ads