5 Fakta Radhar Panca Dahana dan Karya-karyanya

5 Fakta Radhar Panca Dahana dan Karya-karyanya

Tia Agnes - detikHot
Senin, 28 Mar 2022 16:20 WIB
Radhar Panca Dahana
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Bulan Maret juga diperingati sebagai hari kelahiran budayawan Radhar Panca Dahana. Sastrawan sekaligus budayawan yang tutup usia di umur 57 tahun dikenal lewat berbagai esai sastra, cerpen, dan puisi yag dipublikasikan di berbagai surat kabar Indonesia.

Berikut 5 fakta soal Radhar Panca Dahana dan karya-karyanya, seperti dirangkum detikcom:

1. Penulis Produktif

Radhar Panca Dahana dikenal sebagai salah satu satrawan dan penulis produktif sepanjang hidupnya. Di dekade 1970-an, ia mengawali karier sebagai seorang jurnalis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1988, dia menerbitkan buku kumpulan puisi Simponi Duapuluh dan Lalu Waktu. Kumcer yang sukses diterbitkannya adalah Masa Depan Kesunyian (1995), Ganjar dan Si Lengli (1994), dan Cerita-Cerita dari Negeri Asap (kumpulan cerpen, 2005).

Pada 2007, dia juga menerbitkan karya berupa kumpulan drama berjudul Metamorfosa Kosong.

ADVERTISEMENT

2. Sempat Gabung Bengkel Teater Rendra

Nama WS Rendra begitu mengaung di masanya. Radhar Panca Dahana yang aktif di teater pun pernah bergabung dengan bengkel teater tersebut bersama dengan Sitok Srengenge, Adi Kurdi, dan lain-lain. Sayangnya, Radhar Panca Dahana mengundurkan diri karena berbeda pendapat.

3. Studi ke Prancis

Berbagai pengalaman yang dilakoni Radhar Panca Dahana membuatnya bisa mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Sosilogi. Pada 1997, ia melanjutkan studio Ecole des Hautes Etudes en Science Sociales ke Prancis.

Dia sana, dia melakukan riset tentang postmodernisme di Indonesia. Baru setahun kuliah di Prancis, Radhar pulang ke Indonesia dan memutuskan tidak melanjutkan kuliah.

Saat itu, Indonesia tengah terjadi kekacauan politik akibat tergulingnya Soeharto dari kursi presiden.

4. Banjir Penghargaan

Dari berbagai karya yang dihasilkan, Radhar Panca Dahana sukses menerima banyak penghargaan. Di antaranya adalah Paramadina Award pada tahun 2005, Duta Terbaik Pusaka Bangsa dan Duta Lingkungan Hidup sejak tahun 2004, serta Medali Frix de le tahun 2007 dari lima belas negara berbahasa Prancis.

Dalam situs Badan Bahasa Kemendikbud, disebutkan kepiawaian Radhar dalam memimpin Teater Aquilla, Telaga, dan Teater Kosong menjadikannya terpilih sebagai satu di antara lima seniman muda masa depan Asia versi NHK (1996).

5. Akhir Hayat

Radhar Panca Dahana meninggal dunia pada 22 April 2021 pukul 20.30 WIB di RS Ciptomangunkusumo Jakarta. Dia meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung saat akan menjalani cuci darah.

Selama bertahun-tahun, Radhar Panca Dahana rutin menjalani cuci darah karena penyakit gagal ginjal yang diidapnya selama 21 tahun.




(tia/pus)

Hide Ads