Zadie Smith Raih Penghargaan PEN America, Suarakan Kebebasan Berekspresi

Penulis asal Inggris, Zadie Smith, menerima penghargaan sastra PEN America pekan lalu. Organisasi PEN America yang menyuarakan kebebasan berekspresi memilih sang novelis sebagai penerima anugerah tahun ini.

Sebelumnya, penghargaan PEN America diberikan kepada Toni Morrison, Stephen Sondheim hingga Margaret Atwood.

Penghargaan sastra PEN America diberikan kepada penulis yang karyanya telah menarik khalayak luas dan membantu publik memahami kondisi manusia dengan cara yang orisinal dan kuat.

Zadie Smith yang berusia 46 tahun menerima penghargaan sastra sebagai penulis termuda. Presiden PEN America, Ayad Akhtar, mengatakan ia bukan hanya sebagai penulis fiksi kontemporer yang paling inovatif.

"Dampak kepenulisan Zadie Smith tidak dapat diremehkan bagi pencinta sastra Amerika," kata Presiden PEN America, Ayad Akhtar, dilansir dari berbagai sumber.

"Dia bukan hanya salah satu suara fiksi kontemporer yang paling inovatif, tapi juga memiliki pikiran kritis kami yang paling berwawasan luas. Pengaruhnya yang besar tampaknya terus tumbuh," kata Zadie Smith.

Jangkauan karya-karya Zadie Smith juga luas di industri buku AS dan dunia. Dia dikenal lewat novel White Teeth, NW, serta buku kumpulan esai Changing My Mind, dan Intimations.

Baru-baru ini, Zadie Smith mengenalkan buku cerita pendek berjudul Recitatif.

Perempuan bernama lengkap Zadie Adeline Smith FRSL adalah novelis Inggris yang karya-karyanya best seller dan memenangkan beberapa penghargaan internasional. Dia telah menjadi profesor tetap di fakultas Penulisan Kreatif Universitas New York sejak September 2010.

Dalam sebuah wawancara, dia mengatakan menulis fiksi adalah upaya untuk mendapatkan kejelasan hidup.

"Pikiran saya sangat kacau dan balau, tapi ketika saya menulis novel dan esai, saya menemukan cara untuk lebih mengontrolnya," katanya.

Zadie Smith bakal menerima penghargaan pada 23 Mei 2022 di gala sastra tahunan PEN America yang digelar di Museum of Natural History, Manhattan.