Penulis Achmad Benbela sukses menerbitkan buku Kuyang dan meramaikan jagat genre horor Tanah Air. Bukunya dapat diapresiasi dengan baik oleh para pembaca cerita horor.
Selepas Kuyang, pria yang berprofesi sebagai video journalist di stasiun televisi pemerintah itu bakal mengangkat kisah mitos lainnya seputar kampung halamannya, Kalimantan.
"Sebenarnya cerita ini sudah ada di Wattpad dan sudah tamat. Ini lebih ke hewan mitologi Ular Naga," ungkap Achmad Benbela ketika diwawancarai detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Teror Kuyang Bakal Menghampirimu |
Menurut pria yang akrab disapa Beben, mitologi Ular Naga itu memang benar adanya di Kalimantan. "Hewan ini benar ada, disebut juga Naga Tambun dan tinggal di sungai yang suka menyeret orang yang ada di sungai," sambungnya.
Beben mengatakan ketika kecil, ia sering ditakut-takuti oleh nenek dan orang tuanya kalau kelamaan mandi di pinggir sungai bakal 'diambil' oleh tambun.
"Seiring waktu juga, ada mitosnya, saya bikin ceritanya dan bukan ke gaib-nya. Saya tulis cerita soal ular besar-lah seperti Anaconda. Memang ular besar itu masih banyak di hutan Kalimantan," kata Beben.
![]() |
"Kenapa legenda ular Naga itu ada (di Kalimantan), karena memang ada, cuma orang menggambarkannya dengan berbagai macam. Ular besar itu tetap ada, yang disebut Ular Naga," sambungnya.
Naskah itu sempat dilirik penerbit namun diakuinya sampai sekarang belum ada pembicaraan lebih lanjut.
Baca juga: Cerita Pengalaman Bertemu Kuyang |
"Kemungkinan akan diangkat juga, entah waktunya kapan," kata Beben.
Beben menceritakan sejak awal memang ingin menulis narasi fiktif dari berbagai mitologi dan cerita mistis yang ada di Kalimantan. Ia pun mulai menulis buku Kuyang yang digarapnya sejak awal pandemi.
Situasi itu pun berbuah hasil. Buku Kuyang resmi terbit dan Beben diwawancarai oleh berbagai YouTuber termasuk Raditya Dika untuk menceritakan pengalamannya bertemu dengan kuyang.
"Mungkin nanti buku saya nggak cuma soal itu juga tapi ada juga mau cerita soal ilmu santet di sini (Kalimantan)," pungkasnya.
(tia/pus)