.webp)
Kisruh antara novelis Da Vinci Code, Dan Brown dengan mantan istrinya Blythe Brown akhirnya berakhir. Mereka setuju untuk menyelesaikan gugatan yang berjalan selama beberapa tahun belakangan ini.
Pasangan itu setuju untuk damai. Setiap klaim gugatan dan tuntutan balik dalam permasalahan keduanya pun usai.
Menurut dokumen pengadilan yang diajukan di Pengadilan New Hampshire awal pekan ini, Blythe dan Dan Brown telah mencapai resolusi damai atas ketidaksepakatan mereka sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka tidak ingin memberikan komentar lebih lanjut. Mereka juga meminta agar keinginan mereka lebih dihargai dan penutupan kasus ini dihormati," ungkap kuasa hukum, Blythe Brown, Harvey Wolkoff dalam sebuah pernyataan.
Namun tidak ada rincian lebih lanjut mengenai akhir kesepakatan tersebut. Dalam gugatan yang diajukan tahun lalu, Blythe Brown menyebut perilaku mantan suaminya itu melanggar hukum dan mengerikan.
Dia menuduh penulis terlaris sekaligus terkaya di dunia itu diam-diam mengalihkan dana untuk membayar sejumlah uang kepada pelatih kuda yang tidak disebutkan namanya.
Blythe Brown juga mengklaim seharusnya namanya disebut dalam setiap penghargaan karena menginspirasi Dan Brown. Ia juga menghasilkan premis untuk Da Vinci Code. Dia juga menuduh Dan Brown menyembunyikan sejumlah protek masa depan bernilai jutaan dolar termasuk serial televisi dan buku anak.
Saat gugatan berlangsung, Dan Brown mengaku terkejut dengan berbagai tuduhan yang dilintarkan mantan istrinya tersebut.
"Tuduhan itu ditulis tanpa memperhatikan kebenaran," katanya lagi.
"Saya juga tidak pernah menyembunyikan apapun dari mantan istri saya khususnya selama proses perceraian berlangsung. Kami berakhir dengan setengah kepemilikan dibagi bersama," tegas Dan Brown.
Keduanya bercerai pada 2019 setelah 21 tahun menjalin hubungan rumah tangga.
Dan Brown dikenal lewat sejumlah novel, di antaranya The Da Vinci Code yang juga sukses diadaptasi ke film. Novel thriller dan penuh teka-teki itu mengenalkan pada pembaca akan gagasan tentang Yesus Kristus dan Maria Magdalena.
Gara-gara The Da Vinci Code sukses besar, para pejabat dan cendekiawan gereja marah besar.
(tia/dal)
