Novel tentang Apartheid Raih Hadiah Booker Prize 2021

Novel tentang Apartheid Raih Hadiah Booker Prize 2021

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 04 Nov 2021 16:09 WIB
Penulis Dalmon Galgut Raih Penghargaan Bergengsi Booker Prize 2021
Dalmon Galgut menulis tema apartheid dalam novel terbarunya yang menenangkan Booker Prize 2021 Foto: Getty Images
Jakarta -

Novelis Damon Galgut memenangkan penghargaan buku bergengsi bernama Booker Prize. Anugerah yang diberikan kepada buku berbahasa Inggris yang diterbitkan di Inggris memenangkan karya yang bertemakan seputar apartheid.

Tim dewan juri memuji novel The Promise dan disebut sebagai 'pertunjukan spektakuler tentang bagaimana novel dapat melihat dan berpikir kembali'. Bahkan karyanya dibandingkan dengan novel William Faulkner dan Virginia Woolf.

The Promise menceritakan tentang keluarga kulit putih Afrika Selatan yang menavigasi akhir apartheid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Novel ini tidak ambigu tentang sejarah Afrika Selatan dan tentang kemanusiaan itu sendiri yang dapat diringkas dalam pertanyaan: apakah keadilan sejati di dunia ini?" ucap tim dewan juri Booker Prize, Maya Jasanoff, dilansir dari berbagai sumber.

The Promise mengisahkan tentang Swarts keluarga kulit putih Afrika Selatan yang tinggal di peternakan di luar kota Pretoria. Ia memberikan janji untuk memberikan rumah dan tanah kepada perempuan kulit hitam yang bekerja dengannya sepanjang hidup mereka.

ADVERTISEMENT

Novel ini, diakui tim juri, menggabungkan cerita yang luar biasa dan tema yang kaya. Ada sejarah 40 tahun terakhir di Afrika Selatan.

"Bagi saya, novel The Promise berhasil menyatukan kualitas penceritaan yang hebat. Buku ini punya banyak hal untuk diceritakan dan ada gaya sastra yang bagus," ungkapnya.

Damon Galgut menjadi orang Afrika Selatan ketiga yang memenangkan penghargaan fiksi bergengsi tersebut, setelah JM Coetzee dan Nadine Gordimer.

The Promise merupakan novel kesembilannya dan pertama terbit setelah 7 tahun vakum.

Usai menerima penghargaan, Dalmon Galdut mengatakan anugerah ini merupakan momen spesial bagi penulis Afrika. "Saya ingin menerima ini atas nama semua cerita yang diceritakan dan tidak diceritakan. Para penulis mendengar dan tidak pernah terdengar dari benua tempat saya berasal," katanya.

Dia pun berharap, "Semoga orang-orang akan menganggap novel Afrika lebih serius lagi."




(tia/dar)

Hide Ads