Lala Bohang menerbitkan buku terbaru yang ditulis sejak awal pandemi tahun lalu. Buku yang diterbitkan oleh Simpul Grup itu berjudul Waking Up for the First Time, yang diluncurkan akhir pekan lalu.
Waking Up for the First Time merupakan buku ke-9 Lala Bohang sekaligus yang pertama pasca pandemi COVID-19. Lala Bohang meramu kisah-kisah fiksi tentang bagaimana kita sebagai manusia punya cetakan-cetakan kewajiban untuk menuntut diisi sejalannya waktu.
Kata 'cetakan' tersebut menjadi kotak lazim yang terbentuk dari harapan-harapan seharusnya di masyarakat. Lala Bohang menulis 23 cerita pendek yang mengajak pembaca untuk 'bangun', menyadari, mengenal, dan berusaha mengatur diri sambil menjalani kehidupan dengan baik.
Saat peluncuran bukunya, Lala Bohang mengatakan proses kreatif di balik penggarapan Waking Up for the First Time.
"Pandemi mengguncang kita semua. Buat gue di tahun pertama itu susah banget. Nggak bisa menulis atau menggambar, malah banyak bikin kalung manik-manik dan mulai bikin kolase," tuturnya.
Sejak pertengahan 2020, Lala Bohang sudah membicarakan mengenai buku barunya bersama Simpul Grup. Judul itu pun sudah ada sejak awal penggarapan karena pandemi secara tak langsung 'mengocok' kesadaran rasanya.
"Selama ini ya kita hidup ya hidup, lalu tiba-tiba ada kejadian nggak make sense, ada beberapa konsep kehidupan kita jadi terhambur begitu aja. Gue merasa selama ini kita kayak sleep walking dan at least kapan sih kamu terbangun buat diri sendiri," sambungnya.
Lewat 23 cerita pendek berbahasa Inggris yang ditulisnya, ia mengatakan karakter-karakter itu seperti kepingan puzzle dan saling bertautkan di ruang-ruang terdekat.
"Bisa jadi karakter si anak perempuan yang kupingnya kemasukkan serangga di cerita pertama ini sebenarnya karakter yang ada di paling akhir," tambahnya.
Buku setebal 180 halaman ini juga ditemani oleh kehadiran ilustrasi goresan tangan langsung yang dibuatnya. Tak hanya sebagai pemanis, namun juga pelengkap visual cerita bagi cerita-ceritanya
Prapesan Waking Up for the First Time telah dibuka pada 1-8 Oktober dan 150 buku sukses terjual. Selanjutnya periode prapesan kedua sebanyak 100 buku juga sudah laku terjual.
Simak Video "Video: Duduk Perkara Penyebab Mediasi Nikita Mirzani-Reza Gladys Gagal"
(tia/pus)