Gegara Pandemi, Upacara Hadiah Nobel 2021 Masih Digelar Secara Hibrid

Gegara Pandemi, Upacara Hadiah Nobel 2021 Masih Digelar Secara Hibrid

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 24 Sep 2021 17:30 WIB
Nobel Sastra 2017
Upacara Hadiah Nobel 2021 akan digelar secara hibrid Foto: Reuters
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan membuat Akademi Swedia sebagai penyelenggara Hadiah Nobel memutuskan anugerah bakal digelar secara hibrida. Acara pengumuman penghargaan terbesar di dunia itu dibuat secara digital dan fisik di negara masing-masing pemenang.

Para pemenang Nobel akan diumumkan awal Oktober dan upacara mewah digelar di dua Ibu Kota Skandinavia, sesuai tradisi pada 10 Desember atau tanggal peringatan kematian Alfred Nobel.

Vidar Helgesen dari Yayasan Nobel mengatakan pandemi COVID-19 di berbagai mancanegara belum berakhir dan semakin tak pasti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketidakpastian tentang arah pandemi dan kemungkinan perjalanan internasional adalah alasan mengapa pemenang Nobel 2021 akan menerima medali di negara asal mereka," ucap Vidar Helgesen, dilansir dari AFP, Jumat (24/9/2021).

Yayasan Nobel pun melanjutkan acara anugerah nantinya merupakan campuran antara digital dan fisik.

ADVERTISEMENT

"Format seperti ini mirip dengan penyelenggaraan tahun lalu," tegasnya.

Kota Stockholm, lanjut dia, tetap menjadi tuan rumah saat pengumuman dari yayasan dan acara bakal memiliki penonton lokal.

Hadiah Nobel tahun ini merupakan perayaan ulang tahun ke-120 sejak penghargaan pertama digelar pada 1901. Pengumuman bakal dibacakan antara 4 sampai 11 Oktober 2021.

Pengumuman Nobel untuk kategori kedokteran bakal diumumkan pada 4 Oktober, diikuti Nobel Fisika pada 5 Oktober, hari berikutnya kimia. Untuk Nobel Sastra dan Perdamaian akan diumumkan masing-masing pada 7 dan 8 Oktober 2020.

Sebelumnya, upacara perjamuan Nobel tidak pernah dibatalkan sejak tahun 1956. Namun COVID-19 membuat para kandidat secara massal tidak bisa datang ke Stockholm dan Oslo.

Saat pandemi berkecamuk di tahun 2020, para pemenang diumumkan secara virtual dan medali di masing-masing negara.

Tahun lalu, penerima Hadiah Nobel Sastra adalah penulis asal Amerika Louise Gluck. Akademi Swedia menyebutkan, karya-karya bertemakan trauma, keinginan, dan alam. Ketika mengeksplorasi tema-tema itu, puisinya menjadi terkenal karena menunjukkan ekspresi kesedihan dan keterasingan yang terus terang.




(tia/dal)

Hide Ads