Ini Dia Nama Penulis yang Lolos Seleksi Kusala Sastra Khatulistiwa 2021

Ini Dia Nama Penulis yang Lolos Seleksi Kusala Sastra Khatulistiwa 2021

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 24 Sep 2021 13:38 WIB
Kusala Sastra Khatulistiwa 2016
Foto: Istimewa/ Kusala Sastra Khatulistiwa
Jakarta -

Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa 2021 mengumumkan daftar panjang atau longlist para penulis dan karya yang lolos seleksi. Setiap tahunnya, penyelenggara membagikan daftar panjang, daftar pendek sampai pemenangnya.

Siapa sajakah para penulis dan karya-karya yang lolos seleksi tim dewan juri?

Dikutip dari media sosial Richard Oh sebagai penyelenggara sekaligus pendiri Kusala Sastra Khatulistiwa, ada 10 nama dari masing-masing kategori yang dibagikan. Ada dua kategori yakni puisi dan prosa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 besar penulis dengan karyanya yang lolos seleksi di kategori prosa di antaranya ada Anak Asli Asal Mappi karya Casper Aliandu, Revolusi Nuklir ciptaan Eko Darmoko, Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga karya Erni Aladjai, Yogya Yogya oleh Herry Gendut Janarto lalu Damar Kambang karya penulis Muna Masyari.

Selanjutnya ada karya berjudul Bunga Kayu Manis dan Cerita-cerita Lain karya Nurul Hanafi. Ada novel Segala yang Diisap Langit ciptaan Pinto Anugrah, Cerita-cerita Kecil yang Sedih dan Menakjubkan karya Raudal Tanjung Banua, Rekayasa Buah oleh Rio Johan, dan Ramuan Penangkal Kiamat ciptaan Zelfeni Wimra.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk kategori puisi, ada 10 nama bersama karya yang juga diumumkan sebagai nominator. Sebagian besar nama yang masuk sudah malang melintang di industri perbukuan Tanah Air.

Mereka adalah Jalan Malam ciptaan Abdul Wachid B S, Jari Tengah karya Alfian Dippahatang, Bagian Paling Perih dari Mencintai oleh Aslan Abidin, Mengenalkan Puisi pada Kopi oleh D Zamawi Imron, Menghadaplah Kepadaku karya penyair Dian Hardiana.

Penyair asal Yogyakarta Joko Pinurbo lewat buku kumpulan puisi Sepotong Hati di Angkringan juga lolos seleksi. Selanjutnya ada Aan Mansyur yang berdomisili di Makassar lewat karya Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau.

Ada juga Raedu Basha lewat karya Wisata Desa Bilapora dalam Sajak, Cinta Tak Pernah Fanatik karya Tjak S Parlan, dan Puasa Puisi ciptaan Widya Mareta.

Kusala Sastra Khatulistiwa sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award yang kini telah berganti nama. Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa didirikan oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki sejak 2001.

Sampai sekarang Kusala Sastra Khatulistiwa menjadi salah satu penghargaan kesusastraan bergengsi yang paling ditunggu oleh penulis dan sastrawan Tanah Air.




(tia/wes)

Hide Ads