Festival Bantu Teman yang bermula dari aksi #TemanBantuTeman digelar secara daring pada 14-18 September 2021. Selama 5 hari penyelenggaraan, ada 70 narasumber pekerja buku, seniman, musisi, pembuat film sampai jurnalis bakal mengisi 20 sesi diskusi.
Aan Mansyur, salah seorang inisiator #TemanBantuTeman mengatakan dari aksi tersebut para penulis bersemangat untuk membuat gerakan yang berkelanjutan.
"Kami mencoba membuat festival untuk mengurai banyak persoalan an mengajak sejumlah musisi untuk membuat pertunjukan," tuturnya saat jumpa pers virtual, Jumat (10/9/2021).
Pembahasan dalam Festival Bantu Teman, lanjut Aan Mansyur, pun cukup banyak. Sebanyak 20 sesi itu bakal membahas tentang dunia penerbitan, penerjemahan, komunitas para pembaca buku, perbaikan ekosistem sampai lintas media dengan film maupun musik.
"Kami juga melihat ada kemungkinan hadirnya media baru, dengan hadirnya platform YouTube dan Podcast," sambungnya.
Eka Kurniawan yang juga menjadi pengisi acara pun menambahkan jauh sebelum pandemi, permasalahan pekerja buku di industri ini sudah ada.
"Para pekerja perbukuan rata-rata tidak terikat pada satu lembaga atau perusahaan. Banyak yang freelance untuk penerbit, media, menjadi penerjemah, editor lepas, dan itu sangat rentan," kata Eka Kurniawan.
Novelis O itu melanjutkan profesi itu tidak punya perlindungan dalam aturan pemerintah. Bahkan tak ada dana darurat ketika sakit maupun nanti jelang pensiun di hari tua.
"Ketika pandemi ini datang, saya rasa kayak membuka apa yang sebelumnya sudah ada masalah. Lewat aksi ini, sebenarnya kita saling bahu membahu karena para pekerja buku tidak ada pengaman sama sekali," lanjutnya.
Dia pun mengapresiasi adanya Festival Bantu Teman sebagai sebuah awal yang baik. Dengan saling membantu, pekerja buku bisa saling melebarkan sayapnya untuk berbagai cara untuk beradaptasi saat situasi tak menentu karena pandemi.
Selain Eka Kurniawan dan Reda Gaudiamo, Festival Bantu Teman menghadirkan Ananda Badudu, Ardhito Pramono dan Oom Leo, Gabriela Fernandez, Monica Hapsari, Papermoon Puppet Theatre, Rani Jambak, Dea Anugrah, Dewi Kharisma Michellia, Fiersa Besari, Gina S Noer, Joko Pinurbo, Marchella FP, Ni Made Purnama Sari, Triskaidekaman sampai Windy Ariestanty.
Bagi kamu para pecinta buku tertarik untuk ikutan dan menambah wawasan tentang ekosistem dunia perbukuan?
Simak Video "Video: Rekomendasi Buku untuk detikers di Hari Buku Nasional 2025"
(tia/wes)