Salah satu personel AKMU, Lee Chanhyuk, menerbitkan novel perdana berjudul Fish in the Water. Novel yang kini resmi terbit di Indonesia bulan ini mendapatkan sambutan yang positif dari para pembaca Tanah Air.
Editor bidang fiksi dewasa Gramedia Pustaka Utama (GPU) sekaligus penyunting novel Fish in the Water, Ruth Angelina, menceritakan sampul Fish in the Water versi bahasa Indonesia berasal dari karya seniman lokal.
"SampulFish in the Waterversi bahasa Indonesia dibuat dengan lukisan tangan karya Ardo Garsia, seniman di bawah naungan Atreyu Moniaga Project," tutur Ruth ketika diwawancarai detikcom, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruth menceritakan seniman Ardo Garsia sengaja tidak menonton video musik How Can I Love the Heartbreak dan You're the One I Love(video musik dari albumSailing).
"Ia hanya fokus untuk mendengarkan lagu-lagu di album tersebut dan cerita novelnya sendiri," katanya.
Di sampul novel Fish in the Water, Ruth melanjutkan sebenarnya ada ikon ikan di versi bahasa Korea Selatan, tapi digantikan oleh seniman Indonesia tersebut.
Ardo Garsia menggantinya dengan gambar kursi putih yang setengah tenggelam di lautan. Kursi putih itu punya makna tersendiri.
"Kursi putih itu adalah lambang penantian dan cinta mendalam si tokoh utama dalam novel untuk kekasihnya," sambungnya.
Baca juga: Novel Lee Chanhyuk AKMU Terbit di Indonesia |
Ruth mengatakan GPU akhirnya menerbitkan novel perdana Lee Chanhyuk karena beberapa alasan. Mulai dari penggemar AKMU yang di sistem pre-order membeli sampai 1.000 eksemplar.
"Novel ini bukan semi-biografi si penulis, melainkan kumpulan pemikiran dan pertanyaan yang dibungkus dalam sebuah kisah romansa fiksi," katanya.
"Novel ini mampu membuat takjub pembaca dengan permainan garis tipis antara imajinasi dan kenyataan yang membuat cerita cinta antara dua tokoh utamanya semakin menarik," pungkasnya.
(tia/dal)