Tahun 2020 yang sebagian besar diisi oleh pandemi COVID-19 juga melibas industri penerbitan Tanah Air. Ada banyak rencana buku yang diterbitkan setiap bulannya terpaksa ditunda sementara waktu maupun rilis dalam bentuk digital.
Sepanjang 2020, ada 3 judul buku yang tetap eksis terbit meski pandemi mewabah di Indonesia seperti dirangkum detikHOT. Berikut di antaranya:
Baca juga: 3 Momen Manga Boruto Terviral 2020 |
1. Kekasih Musim Gugur (Laksmi Pamuntjak)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada Agustus, penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU) akhirnya merilis sekuel novel Amba yang berjudul Kekasih Musim Gugur. Novel yang awalnya terbit dalam bahasa Inggris dengan judul Fall Baby itu mengantarkan sang novelis memenangkan Singapore Book Awards 2020.
Novel Kekasih Musim Gugur yang ditulis Laksmi Pamuntjak menceritakan tentang Srikandi (Siri) anak dari Amba dan Bhisma bersama dengan sahabatnya Dara dan anak tirinya yang bernama Amalia.
Srikandi atau Siri adalah seorang perupa dan tinggal di Berlin. Ia punya seorang sahabat karibnya yang bernama Dara dan seorang aktivis HAM.
Siri harus kembali ke Jakarta karena suatu hal dan bertemu dengan anak tirinya, Amalia. Di Jakarta, ia harus memaknai ulang hubungan bersama ibunya, Amba.
2. Lasmi (Falen Zaman)
![]() |
Novel horor Lasmi yang bermula dari thread Twitter dicuitkan oleh Falen Zaman. Ia adalah pengisah sekaligus editor dari penerbit Mediakita.
Kisah tentang kuntilanak merah yang menemani adik dari Falen Zaman atau Ara itu diramu dengan ciamik tanpa meninggalkan unsur drama yang terjadi dalam kehidupan Lasmi.
Setelah thread viral di awal Maret, novelnya pun tetap rilis pada Agustus dan kini tersedia di toko buku.
3. Tidak Ada yang Ke mana-mana Hari Ini (Marchella FP)
![]() |
Marchella FP tetap eksis merilis karya di saat pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia. Rilis dalam bentuk digital, buku kumpulan sajak berjudul Tidak Ada yang Ke mana-mana Hari Ini terbit pada 4 Mei 2020.
Buku yang menjadi bagian dari galang dana melawan COVID-19 digarap penulis Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini dalam waktu singkat.
Buku digital Tidak Ada yang Ke Mana-mana Hari Ini memuat pengalaman Awan ketika menjalani karantina selama pandemi. Setiap hari, Awan menulis berbagai perasaannya dalam kata di secarik kertas yang dibuat menjadi pesawat terbang.
Awan pun menerbangkan pesawat terbang kertas tersebut setiap hari. Berbagai penggalan pengalamannya itu dituangkan di berbagai halaman.
(tia/doc)