Ajang Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020 terpaksa harus digelar secara daring. Situasi yang tak menentu di Indonesia saat pandemi COVID-19 menjadi salah satu alasan penyelenggara.
Pameran buku tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), tahun ini menjadi eksibisi yang ke-40 kalinya sejak tahun 1980.
Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020 digelar secara virtual mulai 28 September sampai 7 Oktober 2020. Dilihat dari media sosial @indonesiainternationalbookfair, pameran buku mengusung tema Its a Book e-fair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kabar baik nih, IIBF 2020 akan tetap terlaksana secara daring lho. Dengan tagline baru "it's a book e-fair", IIBF 2020 akan menjadi pameran buku di Indonesia dengan konsep baru. Rangkaian acara ataupun bazar buku semuanya bisa diikuti secara virtual dalam satu platform," tulis keterangan Indonesia International Book Fair, seperti dilihat detikcom.
Sampai saat ini ada 128 peserta yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi di ajang IIBF 2020 untuk pameran dan jual-beli buku. Sebanyak 75 pembicara juga dipastikan bakal hadir mengisi acara secara virtual.
Di antaranya adalah Asma Nadia, Dee Lestari, Rhenald Kasali, Najwa Shihab, Maman Suherman atau Kang Maman sampai Gia Pratama.
"Dihadiri ratusan penerbit keren dan 150 3D virtual booth, 75 acara Booktalk Webinar, workshop, IKAPI Awards, jumpa penulis Nasional dan Internasional. Satu juta eksemplar buku dan 30 ribu judul!!" tulis Indonesia International Book Fair.
Ajang IIBF tahun ini akan menjadi catatan sejarah baru karena untuk pertama kalinya digelar secata virtual.
IIBF awalnya bernama Indonesia Book Fair (IBF) tapi sejak namanya bertransformasi menjadi Indonesia International Book Fair sejak 2014.
Target IIBF adalah menjadikan Indonesia tuan rumah pameran buku tingkat dunia yang bergengsi di Asia Tenggara dan menjadi pameran buku yang terjangkau bagi penerbit dalam negeri.
(tia/doc)