.webp)
42 judul buku dari 12 penerbit Indonesia terjual ke pasar internasional untuk diterjemahkan atau diterbitkan di negara lain. Pencapaian tersebut melampaui target panitia yang berada di angka 25 sampai 30 judul buku.
Nilai monetisasi dari penjualan hak cipta diprediksi mencapai total Rp 6 miliar. Dalam siaran pers yang diterima detikHOT, transaksi hak cipta berlangsung di salah satu program IIBF yakni Indonesia Partnership Program atau IPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam program IPP ada 38 penerbit dan literary agent internasional dari 15 negara hadir. Mereka bertemu dengan penerbit lokal dan turut bertransaksi. Hak cipta siapa saja yang terjual?
Buku 'Tiwo Likes to Wake Up Early', 'Tiwo Likes Vegetables', 'Tiwo's Piggy Bank' yang diterbitkan Kesaint Blanc (Indonesia) dibeli oleh St. Matthew's Publishing Corporation (Filipina). Buku 'Insomnia' karya Anton Kurnia dibeli oleh Noon House for Publishing and Distribution (Mesir), buku 'Lihat! Lihat!' yang ditulis Aniek Wijaya dan digambar Evelyn Ghozalli dibeli Pustaka Nasional Singapura.
Buku 'Scandalicious Siblings' karya Vinca Callista' yang diterbitkan Falcon Publishing dibeli Reading Sideways asal Australia. Novel 'Hau Kamelin dan Tuan Kamisai' dan 'Kanuku Leon' yang diterbitkan Grasindo dibeli oleh Reading Sideways (Australia).
Novel 'Harimau, Harimau' dan 'Jalan Tak Ada Ujung' karya Mochtar Lubis juga dibeli oleh Legasi Oakheart (Malaysia). Seri buku 'Naik Awan' karya Iwan Yuswandi, 'Di Manakah Ujung Pelangi', karya Iwan Yusnandi dan Faza', 'Pangeran Negeri Bunga' karya Ana P Dewiyana dan Mariam Sofrina, 'Pak Guru Singa' oleh Ina Inong dan Joy Subarja yang diterbitkan Mizan Pustaka dibeli Mayurpankhi Publishing asal Bangladesh.
(tia/nu2)
