.webp)
Sastrawan senior Ajip Rosidi meninggal di usia 82 tahun. Ia tutup usia di kediaman pribadinya di Pabelan, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah.
Nama Ajip Rosidi telah malang melintang di dunia sastra nasional, ia juga dikenal sebagai pendiri PDS HB Jassin, penerbit Pustaka Jaya, hingga penerbit Kiwari di Bandung.
Suami aktris senior Nani Wijaya itu juga mendirikan Yayasan Kebudayaan Rancage yang aktif memberikan penghargaan setiap tahunnya. Budayawan Sunda, Hawe Setiawan, mengatakan sosok Ajip Rosidi bisa disebut sebagai patriot kebudayaan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Ajip Rosidi membuktikan kesanggupan dan dedikasinya merawat, memelihara, dan mendorong kelangsungan budaya Indonesia tanpa melupakan elemen budaya daerahnya," tutur Hawe Setiawan ketika dihubungi detikcom, Kamis (30/7/2020).
Hawe Setiawan melanjutkan, Ajip Rosidi bukan hanya sebagai orang yang mempopulerkan bahasa Indonesia tapi juga bahasa Sunda.
"Aktivitas selama ini seperti yang diperlihatkan adalah Hadiah Sastra Rancage, event tahunan Pak Ajip sejak tahun 1989 dan tidak pernah berhenti membuktikan bahwa beliau ingin mendorong kelangsungan dan memelihara kegiatan literasi dalam bahasa daerah di Nusantara," sambung Hawe.
Hadiah Sastra Rancage yang diberikan oleh yayasan milik Ajip Rosidi membuktikan budaya Indonesia itu sangat kaya.
"Dibuktikan dengan sastra daerah yang menjadi bagian dari realitas kebudayaan Indonesia yang tidak bisa diabaikan," katanya.
Sepeninggal Ajip Rosidi, ada sejumlah warisan yang tinggalkan. Di antaranya adalah rencana pengerjaan Kamus Besar Bahasa Sunda, Pusat Studi Sunda di Bandung hingga PDS HB Jassin yang pengelolaanya dikabarkan kini dipegang oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sastrawan yang juga suami aktris senior Nani Wijaya meninggal di Rumah Sakit Tidar Magelang pada 29 Juli 2020 pukul 22.30 WIB. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Pabelan, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, pada pukul 11.00 WIB, hari ini.
(tia/dar)
