Dunia sastra berduka. Setelah kepergian Sapardi Djoko Damono, budayawan senior Ajip Rosidi meninggal di usia 82 tahun.
Sastrawan yang juga suami aktris senior Nani Wijaya meninggal di Rumah Sakit Tidar Magelang pada 29 Juli 2020 pukul 22.30 WIB.
Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Pabelan, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, pada pukul 11.00 WIB, hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 karya Ajip Rosidi yang mempopulerkan sastra Indonesia khususnya Sunda melebihi tujuh dekade lamanya, di antaranya seperti dirangkum detikcom:
1. Jeram (Tiga Kumpulan Sajak)
Buku yang diterbitkan Pustaka Jaya dan berjudul Jeram (Tiga Kumpulan Sajak) terbagi menjadi tiga sajak yakni Sajak-sajak hijau, Kaki langit lain dan Satu saat dalam sejarah. Buku kumpulan sajak karya Ajip Rosidi ini diterbitkan kembali untuk menyambut 80 tahun pengarang.
![]() |
2. Nama dan Makna
Buku kumpulan puisi Nama dan Makna menampilkan sajak-sajak spiritualitas tentang kehidupan beragama yang mengantarkan Ajip Rosidi sebagai seorang penyair.
![]() |
3. Mengenal Kesusasteraan Sunda
Buku ini merupakan hasil telaah Ajip Rosidi atas sastra Sunda sesudah perang sampai tahun 1968 dengan uraian yang cukup luas. Diterbitkan Pustaka Jaya pada 2013, Ajip Rosidi membahas tentang puisi, cerpen, drama yang juga digunakan oleh sastrawan Sunda di kurun waktu itu.
![]() |
4. Mengenang Hidup Orang Lain: Sejumlah Obituari
Buku yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) ditulis Ajip Rosidi untuk menulis kenangan hubungan dia dengan tokoh-tokoh terkemuka Indonesia.
Keakraban Ajip Rosidi dengan 'yang dikenang' tidak hanya melahirkan pujian, tapi juga mengungkap sisi kemanusiaan para tokoh yang kurang diketahui publik.
![]() |
5. Pantun Anak Ayam (2001)
Ajip Rosidi juga lihai dalam membuat pantun. Pada 2001, ia menerbitkan buku kumpulan pantun berjudul Pantun Anak Ayam. Diterbitkan Pustaka Jaya, ada 30 pantun di dalamnya.
Dalam kata pengantarnya, Ajip Rosidi menuturkan, "Pantun sebagai bentuk saya kira tetap memikat dan dapat menjadi wadah ekspresi seni yang tinggi. Dalam pantun-pantun yang saya tulis, saya masih banyak terikat dengan yang lama."
![]() |
(tia/dar)