JK Rowling masih mempertahankan pendapatnya soal cuitan antitransgender di media sosialnya. Kini penulis asal Skotlandia itu kembali disemprot oleh bintang Harry Potter, Miriam Margolyes.
Di film Harry Potter, Miriam Margolyes menjadi Profesor Sprout atau ahli herbologi di Sekolah Hogwarts. Sudah sejak lama, aktris itu mengaku lesbian dan gencar memperjuangkan hak-hak transgender.
Miriam Margolyes pun mengecam JK Rowling. Ia mengatakan JK Rowling terlalu transphobia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tahu apa yang terjadi. Dia punya pandangan yang agak konservatif terhadap orang-orang transgender," ungkapnya dilansir dari CBR, Rabu (15/7/2020).
"Ini masalah kebahagian pribadi bagi orang lain. Saya pikir itulah yang harus Anda fokuskan, anda tidak boleh fasis tentang hal tersebut (transgender). Saya pikir opininya agak membingungkan," sambung Miriam Margolyes lagi.
JK Rowling berulang kali memicu kontroversi di akun Twitter tentang pernyataannya mengenai masyarakat transgender. Cuitannya dikecam oleh bintang Harry Potter dan Fantastic Beasts.
Di antara mereka yang kontra adalah Katie Leung, Eddie Redmayne, Daniel Radcliffe, Emma Watson, sampai novelis Stephen King.
JK Rowling pun mendapatkan tekanan dari staf penerbit dan Warner Bros yang merilis film adaptasi dari seri buku Harry Potter yang sukses melambungkan namanya.
Sebelumnya JK Rowling menegaskan opininya kembali dan menyebarluaskan data risiko kesehatan jangka panjang dari hormon lintas-seks. Masalah kesehatan itu menjadi efek yang fatal.
Risiko ini pula yang dinilai JK Rowling ditolak oleh para aktivis transgender.
"Tidak ada yang dapat menganggu Anda atau kepercayaanmu pada kebenaranmu sendiri. Tapi jika demikian, saya tidak bisa benar-benar peduli tentang pendapat burukmu tentang saya," tulisnya di akun Twitter.
Cuitan tersebut merespons kontroversi mengenai transgender setelah JK Rowling menyatakan perempuan transgender bukan seorang perempuan karena tidak mengalami masa menstruasi.
Gara-gara cuitan tersebut, publik marah dan menentang pendapat JK Rowling. JK Rowling juga dinilai menggunakan kekuasaannya sebagai penulis yang memiliki komunitas pembaca terbesar di dunia untuk melegalkan segala hal pendapatnya.
(tia/doc)