JK Rowling mengomentari dua komunitas Harry Potter yang menjauh dan tidak lagi mendukung sang novelis. Baru-baru ini, admin dari situs Leaky Cauldron dan MuggleNet membuat pernyataan yang berbeda dari JK Rowling.
Dua komunitas tersebut diketahui merupakan fansite terbesar di dunia dari Harry Potter. Loyalitas dari komunitas Harry Potter itulah yang kian melambungkan nama JK Rowling dan membeli segala buku yang diterbitkan.
Menurut pernyataan komunitas Leaky Cauldron dan MuggleNet, pandangan penulis tentang orang-orang yang terpinggirkan khususnya transgender tidak sesuai dengan nilai kemasyarakatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Opininya (JK Rowling) tidak sesuai dengan pesan dan pemberdayaan yang kami temukan di dalam buku-buku Harry Potter sekaligus yang dirayakan oleh komunitas Harry Potter," tulis keterangan dua situs, seperti dilansir dari berbagai sumber, Senin (6/7/2020).
Kedua situs penggemar Harry Potter menyatakan tidak lagi menyediakan tautan ke situs web pribadi JK Rowling. Mereka juga tidak menggunakan foto-foto novelis yang punya nama samaran Robert Galbraith itu dan segala hal tentang dunia Harry Potter.
Tapi tampaknya pernyataan dua komunitas bertolak belakang dengan cuitan pendiri MuggleNet, Emerson Spartz. Dalam kicauannya, ia tampak mendukung JK Rowling.
"Setelah berjam-jam mondar-mandir, saya memutuskan bahwa sebagai pendiri MuggleNet, saya harus mengatakan sesuatu. Saya tidak percaya saya harus mengatakan ini, tapi @jk_rowling BUKAN TRANSFOBIA," kicaunya di akun Twitter pribadi.
JK Rowling pun langsung membalas cuitan dukungan tersebut.
"Terima kasih, Emerson, karena selalu berada di posisi saya seperti yang selalu Anda pikirkan," kicau JK Rowling.
![]() |
Bahkan penulis Harry Potter itu memasukkan emoji petir yang identik dengan bekas luka di bagian kepala Harry Potter. Bulan lalu, penulis yang tinggal di Skotlandia menuai kontroversi setelah cuitan antitransgender menjadi perdebatan.
Secara terbuka, kalimat dalam cuitan JK Rowling menyiratkan ia adalah seorang antitransgender. JK Rowling mengatakan perempuan transgender bukanlah perempuan karena tidak mengalami masa menstruasi dalam hidupnya.
Kemudian, JK Rowling pun menuliskan esai panjang tentang kelompok advokasi LGBT, keyakinan berbahaya tentang orang-orang transgender, dan pengalaman JK Rowling mendapat pelecehan seksual di usia muda serta KDRT di pernikahan pertamanya.
(tia/dar)