Angka 23 menjadi tanggal simbolis bagi dunia buku. Tepat hari ini, pencinta, pembaca buku sekaligus pegiat literasi bersuka cita merayakan World Book Day atau Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia.
Sayangnya, suka cita kemeriahan Hari Buku Sedunia yang biasanya dirayakan oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu harus terhenti. Sejak akhir tahun 2019, dunia sedang diserang oleh virus Corona.
Saat ini sebagian besar sekolah dan berbagai ruang publik terpaksa ditutup. Orang-orang pun membatasi waktu mereka di luar rumah.
Buku menjadi sebuah kekuatan yang harus dimanfaatkan bagi masyarakat untuk memerangi isolasi. Buku juga diyakini mampu memperkuat ikatan antar setiap orang dan merangsang kreativitas kita.
"Selama bulan April sampai sepanjang tahun, penting bagi kita untuk meluangkan waktu untuk membaca sendiri atau bersama anak-anak. Ini adalah waktu untuk merayakan pentingnya membaca," tulis pernyataan UNESCO, seperti dikutip dari situs resmi mereka, Kamis (23/4/2020).
Melalui membaca dan merayakan Hari Buku Sedunia, kita dapat membuka diri kepada orang lain serta terlepas dari jarak.
"Kita dapat melakukan perjalanan berkat imajinasi," tulis UNESCO.
UNESCO juga mengajak kepada masyarakat agar memerangi COVID-19 dengan pikiran positif, terbuka, dan membaca buku.
"Dalam keadaan seperti itu, kami mengundang siswa, guru, pembaca dari seluruh dunia serta industri buku dan layanan perpustakaan untuk bersaksi, dan mengekspresikan kecintaan mereka terhadap membaca. Kami mendorong Anda untuk membagikan pesan positif ini dengan orang lain melalui #StayAtHome dan #WorldBookDay," tulisnya lagi.
Bertepatan dengan Hari Buku Sedunia, Live IG akun @detikcom pukul 15.00 WIB menghadirkan narasumber Dee Lestari. Tonton di akun Instagram @detikcom.
Simak Video "Detik-detik Penangkapan Buron Korupsi Buku Sekolah di Lampung"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/nu2)