Sejarah Panjang Hari Buku Sedunia dan Kematian Shakespeare

Sejarah Panjang Hari Buku Sedunia dan Kematian Shakespeare

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 23 Apr 2020 06:00 WIB
Hari Buku Sedunia 2020
Foto: Istimewa
Jakarta -

Bagi pembaca buku, ada dua perayaan hari buku yang diperingati setiap tahunnya yakni Hari Buku Sedunia pada 23 April dan Hari Buku Nasional di 17 Mei.

Perayaan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia punya sejarah panjang sebelum ditetapkan oleh UNESCO pada 23 April 1995. UNESCO punya pertimbangan tertentu untuk menetapkan tanggal tersebut demi perayaan istimewa pembaca buku seluruh dunia.

23 April menjadi tanggal simbolis dalam sastra dunia. Tanggal tersebut merupakan tanggal kematian para penulis terkemuka dunia. Siapa saja?



Kematian William Shakespeare

Siapa yang tak mengenal nama sastrawan sekaligus dramawan William Shakespeare? Pujangga kelahiran Britania Raya itu dikenal sebagai penulis 'Hamlet', 'Romeo dan Julia', dan 'Macbeth'.

Dramawan termasyur dunia itu juga dijuluki sebagai 'pujangga dari Avon'. Lebih dari empat abad kematian William Shakespeare masih menyisakan teka-teki dan misteri tersembunyi: Apa penyebab kematiannya?



Ia meninggal di usia 52 tahun atau dua hari sebelum perayaan hari ulang tahunnya. Dilansir berbagai sumber, Shakespeare dikabarkan jatuh sakit, mengalami demam tinggi, sampai tutup usia. Ada juga yang mengatakan kematiannya disebabkan sakit tipus.

Pada Januari 1616, pengarang ini diketahui mengubah wasiatnya. Beberapa minggu menjelang kematiannya pun, Shakespeare mengubah lagi wasiatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Di balik misteri kematian Shakespeare, kebesaran namanya diakui dunia. Bahkan sampai sekarang karya-karya melebihi namanya dan terus dipelajari di berbagai sekolah maupun pelajaran sastra.

Di hari yang sama ketika Shakespeare meninggal, penulis asal Spanyol, Inca Garcilaso de la Vega, juga tutup usia. Si penulis 'Don Quixote', Miguel de Cervantes, meninggal sehari sebelumnya pada 22 April 1616.

Ratusan tahun kemudian, kebesaran karya ketiga sastrawan dunia itu masih diakui sampai sekarang. Untuk menghormati karya dan kebesaran ketiga penulis, UNESCO menetapkan tanggal 23 April sebagai Hari Buku Sedunia.


Sejarah Lainnya dari Hari Buku Sedunia

Sejarah panjang Hari Buku Sedunia bermula dari peristiwa San Jordi di Catalunya Spanyol pada 23 April 1923.

Saat itu, para pedagang buku merayakan momen tahunan yang juga diperingati sebagai hari kematian Saint George. Ia adalah santo pelindung dari Catalunya. Bukan lagi mawar merah yang diberikan tapi sejak 1923 Saint Jordi juga identik dengan pemberian buku.



Sebelum UNESCO menetapkan tanggal 23 April sebagai Hari Buku Sedunia, para editor Norwegian Book Clubs bekerja sama dengan Norwegian Nobel Institute membentuk tim panel yang terdiri dari 100 penulis di 54 negara.

Mereka ditugaskan untuk memilih karya sastra terbaik dunia. Dari 100 judul buku terbaik, ada nama Don Quixote. Pemilihan yang berlangsung pada 1992 itu menambah sejarah panjang industri buku di dunia.

Bertepatan dengan Hari Buku Sedunia, Live IG akun @detikcom pukul 15.00 WIB menghadirkan narasumber Dee Lestari. Tonton di akun Instagram @detikcom.


Hide Ads