Novel yang menceritakan kehidupan sejumlah warga desa Tegalurung, Jawa Barat, adalah salah satu dari naskah yang punya gairah eksperimental. Karyanya dianggap mampu menyusun fragmen sehingga terasa padat, dengan akhir menggantung dan penuh kejutan.
"Meski tidak menggunakan bahasa Indonesia yang berpretensi sastrawi, novel ini dikisahkan dengan bahasa yang relatif baik dan lentur serta humor khas daerah," tulis tim dewan juri Linda Christianty, dalam siaran pers seperti yang dimuat detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini sebanyak 216 peserta mengirimkan naskahnya ke DKJ sebagai penyelenggara. Untuk pertama kalinya, Sayembara Cerita Anak DKJ pun digelar. Ada 9 karya pemenang harapan yang menang di antaranya adalah 'Seruni' Sri Sundari, 'Kedai Sulap' Lisma Laurel/ Lismawati, 'Ciwiri dan Dunia Balik' karya Ruwi Meitasari hingga 'Hei, Alga' Cikie Wahab.
Untuk kategori sayembara kritik sastra DKJ 2019 dimenangkan oleh Sunlie Thomas Alexander lewat pembacaan atas novel 'Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu'.
Seperti sayembara-sayembara sebelumnya, penyelenggaraan tahun ini juga memunculkan nama-nama baru di duna sastra dan industri buku Tanah Air.
(tia/doc)