Memoar yang ditulisnya 'I Will Never See the World Again' masuk nominasi Bailiie Gifford pertengahan tahun ini yang membuat namanya kembali mencuat. Penghargaan Baillie Gifford Prize digelar sejak 1999 untuk buku-buku nonfiksi.
Ahmet Altan dibui pertama kali pada 2016 karena mengirim pesan tersembunyi yang mendukung kudeta di televisi. Ia juga berusaha menggulingkan pemerintahan Turki. Selama dibui, ia menulis buku memoar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden PEN Inggris, Phillippe Sands, menuturkan momen kebebasan bagi Ahmet Altan adalah bisa melihat dunia lagi.
"Ini adalah momen berharga," tuturnya dilansir dari berbagai sumber, Kamis (7/11/2019). Ia adalah salah satu orang yang menyebarkan kabar kebebasan sang penulis.
Buku memoar Altan menceritakan tentang kehidupannya di dalam penjara. Ia menuliskan, "Tidak akan pernah lagi bisa mencium perempuan yang kucintai, merangkul anak-anakku, bertemu dengan teman-temanku, berjalan-jalan. Aku tidak akan bisa menyaksikan matahari terbit."
(tia/doc)