Sekuel 'The Handmaid's Tale' Ditulis dari 3 Perspektif Perempuan

Sekuel 'The Handmaid's Tale' Ditulis dari 3 Perspektif Perempuan

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 11 Sep 2019 17:40 WIB
1.

Sekuel 'The Handmaid's Tale' Ditulis dari 3 Perspektif Perempuan

Sekuel The Handmaids Tale Ditulis dari 3 Perspektif Perempuan
Foto: Getty Images
Jakarta - Kesuksesan serial televisi HBO 'The Handmaid's Tale' membawa kepada sekuel novel yang baru saja terbit. Novel yang ditulis novelis asal Kanada Margaret Atwood ditulis dalam perspektif tiga perempuan.

Bagi para pembaca novel 'The Handmaid's Tale' yang terbit perdana pada 1985, pastinya bertanya-tanya tentang kelanjutan kisah karakter the handmaid yang bernama Offred atau June. Setelah Offred memasuki van hitam apa yang terjadi terhadapnya?

Apakah Offred melarikan diri dan bertahan? Apakah ia akhirnya menjadi korban dari negara Gilead? Apa yang terjadi pada bayinya, apakah Gilead masih berkuasa?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sekuel'The Handmaid's Tale' memiliki narator baru. Dalam 'The Testaments' diriwayatkan dari tiga perempuan yang terhubung dengan Gilead. Adalah Agnes seorang perempuan muda yang dibesarkan di Republik Gilead.

Remaja Kanada bernama Jade yang segera mengetahui ia lahir di Gilead, dan perspektif tokoh antagonis Bibi Lydia. Sejak awal novel, Margaret Atwood menceritakannya sebagai sosok yang jahat dan versi layar lebar dimainkan oleh Ann Dowd.

Karakter pertama yang menjadi narator setelah Offred, adalah Agnes seorang putri Komandan. Namun Agnes mengetahui ia bukanlah putri Komandan scara biologis namun putri pelayan perempuan yang keberadaannya tidak diketahui.

Sama halnya dengan Jade yang kemungkinan merupakan anak kedua Offred. Sejak awal ia vokal meneriakkan ketidaksukaan terhadap kejadian di Gilead. Ia pun menemukan fakta kalau ketika bayi ia diselundupkan ke Kanada oleh Offred dan pelayan Mayday lainnya. Meski bebas, Jade terus menjadi sasaran di Gilead.



Dilansir dari The Hollywood Reporter, Jade mengungkapkan kisah yang sebenarnya karena ia tidak hanya mengetahui fakta ibunya adalah mantan pelayan. Namun ia bisa jadi orang yang mengakhiri kejayaan dari Gilead.

Sejak gerakan #MeToo beredar di AS, novel Atwood menginspirasi para perempuan agar berani bersuara. Melalui mata dan telinga Bibi Lydia, segala sesuatu yang terjadi di Gilead, para pembaca akan membaca alunan alur lainnya.

Gilead penuh dengan korup, kemunafikan, sembunyi bertindak, dan rahasia-rahasia kotor lainnya. Lebih dari 15 tahun kemudian, suara dan jiwa Offred masih ada dalam sekuel 'The Handmaid's Tale'.

Hide Ads