Nicholas Sparks diketahui mendirikan sekolah di lingkungan tempat tinggalnya. Beberapa waktu lalu, ada siswa dan siswi di sekolahnya yang meminta izin mendirikan klub LGBT namun ternyata ia melarang.
Dilansir dari The Daily Beast, email dari Sparks bocor ke media-media. Dalam email tersebut, sang novelis mengkritik kepala sekolah di North Carolina karena mendukung pendirian klub tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak kepala sekolah pun menganggap Sparks 'memarginalkan' komunitas LGBT. Akhirnya penulis tersebut berbicara pada publik.
"Saya memahami kekuatan kata-kata dan menyesal. Saya meminta maaf kalau tulisan saya berpotensi melukai kaum muda dan anggota komunitas LGBT," ucapnya dilansir dari berbagai sumber, Rabu (19/6/2019).
"Saya percaya dan tanpa syarat mendukung semua individu harus bebas mencintai, menikah, dan memiliki anak dengan orang yang mereka pilih. Terlepas dari identitas gender atau orientasi seksual. Saya adalah pendukung tegas pernikahan gay, adopsi gay, dan pekerjaan saya mendukungnya," tulis Sparks dalam postingan belaannya.
(tia/doc)