Tren tersebut bermula dari menjamurnya toko buku indie di Jakarta. Tak bisa dipungkiri peran dari toko buku alternatif bernama POST di Pasar Santa berdampak jauh terhadap tren tersebut.
POST Santa berdiri sejak 31 Juli 2014 lalu oleh pasangan suami istri Teddy Kusuma dan Maesy Angelina. Kios berskala mini itu buka setiap Sabtu dan Minggu, serta secara reguler menggelar diskusi mengenai berbagai buku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Selamat Hari Buku Nasional! |
Teddy menuturkan semakin banyaknya toko buku indie yang berdiri, ia turut merasa senang. "Tujuan utama kami bukan virus untuk mempopulerkan toko buku alternatif tapi kami juga senang akhirnya ada banyak toko buku alternatif yang berdiri juga," ujarnya ketika dihubungi detikHOT, Jumat (17/5/2019).
Saat ini di Pasar Santa ada tiga toko buku alternatif. Yakni POST Santa, Transit Bookstore, dan toko buku yang khusus menjual buku fotografi Gueari Galeri. Di Kemang ada Aksara yang juga menjadi fokus bagi komunitas-komunitas.
Agak menjauh lagi ada toko buku Kios Ojo Keos yang menjadi ruang alternatif bagi pembaca buku. Buku yang dijajakan sebagaian besar dikurasi oleh Cholil Mahmud, vokalis Efek Rumah Kaca.
Menjamurnya toko buku indie di Jakarta juga membuat bacaan yang dijual semakin beragam. Menurut Sintia Astarina seorang pembaca buku sekaligus yang menggelar Indie Bookshop Tour beberapa waktu lalu, toko buku indie menawarkan buku-buku yang berbeda irama dari toko buku besar.
"Toko buku indie lebih banyak menawarkan buku-buku alternatif yang pembaca nggak bisa dapetin di toko buku biasa dan apa yang dijual nggak bisa disebut buku indie sih menurutku," ujar Sintia kepada detikHOT.
Dia pun menambahkan, "Karena kayak di Transit Bookstore, buku yang mereka jual misalnya yang menang penghargaan di luar negeri atau mereka ngejual buku-buku keren yang namanya gak pernah bergaung di Indonesia."
Menurutnya pula buku-buku terbitan penerbit independen mendapat perhatian lebih dari pembaca. Tak hanya soal unik, tapi sebagian besar alasannya karena buku tersebut tak bisa didapatkan di toko buku biasa.
"Karena itu pula kemarin bersama teman saya, bikin Indie Bookshop Tour. Toko buku ini beda dengan toko buku konvensional lainnya yang mungkin sering kita temui di pusat perbelanjaan. Plus, masing-masing toko buku indie ini punya keunikan masing-masing," lanjutnya.
Menurutmu, toko buku alternatif di Jakarta mana yang paling kamu sukai?
(tia/doc)