Kabar tersebut diumumkan Clarissa lewat akun Instagram pribadinya.
"Happy Pub Day to the GERMAN edition of #Rainbirds, published by @thieleverlag! https://www.thiele-verlag.com/buch/rainbirds," tulis Clarissa Goenawan seperti dikutip detikHOT.
Novel yang terbit dalam versi bahasa Jerman itu mulai beredar sejak 1 Maret lalu. Buku yang diterjemahkan oleh Sabine Lohmann dalam sinopsisnya menceritakan tentang Ren Ishido yang baru saja lulus dari Universitas Tokyo dan mendadak menerima kematian tentang saudara perempuannya, Keiko.
Ren pun pergi ke Akakawa untuk mengurus segala keperluan saudara perempuannya. Ketika masih kecil hubungan keduanya dekat namun kehidupan Keiko sama misterius seperti kematiannya.
Los Angeles menuliskan novelnya bergaya surealisme seperti seorang Murakami. "Perasaan pemuda Yoshimoto yang teralienasi atau kekasih Kawabata yang malang, namun 'Rainbirds' adalah hal lain. Novelnya menarik pembaca ke dalam lanskap yang menarik dan tak terlupakan," tulisnya.
Ditemui detikHOT di Ubud beberapa waktu lalu, Clarissa mengatakan asal muasal 'Rainbirds' yang versi bahasa Indonesia diterbitkan Gramedia Pustaka Utama bermula dari sebuah pertanyaan.
"Gimana kalau suatu hari nanti kita menyadari orang yang kita sayangi meninggal dunia? Kita tuh nggak tahu kalau suatu hari nanti orang yang disayangi meninggal. Pertanyaan ini yang terus menghantui dan ada di kepala aku," tutur Clarissa.