Tahun ini ada 553 penulis yang mengirimkan aplikasi cerita pada pihak penyelenggara. "Tulisan para penulis memperkaya lanskap sastra Taiwan dan mempromosikan pemahaman budaya," ujar Wakil Direktur Museum Literatur Nasional Taiwan Hsiao Shu-chen, dilansir dari Taipei Times, Kamis (4/10/2018).
Mereka yang mengirimkan tulisan di antaranya berasal dari Indonesia, Vietnam, Thailand, serta pekerja migran yang tinggal di Hong Kong, Makau, Taiwan, Singapura, dan Malaysia. Dilansir dari situsnya, Loso Abdi asal Indonesia memenangkan hadiah utama Teen Choice Award dengan judul cerpen 'Tentang Cinta'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ceritanya menggambarkan cinta yang diberikan seorang pengasuh migran kepada seorang anak Taiwan penyandang disabilitas. Loso Abdi yang bekerja di Taiwan sejak 2011 sampai 2015.
Selain itu, Yuli Riswati dengan judul cerpen 'Luka itu Masih Ada di Tubuhku' dan Pratiwi Wulansari 'Orang-orang Penampungan' terpilih di posisi ketiga.
Keduanya bekerja di Hong Kong dan menangani persoalan migran. Selain penulis asal Indonesia, ada juga buruh migran asal Filipina yang memenangkan penghargaan.
Penghargaan Sastra Taiwan dimulai sejak tahun 2014 oleh toko buku Asia Tenggara bernama Brilliant Time yang disponsori oleh Kementerian Kebudayaan dan Pegatron Electronics Co.