Akhir tahun 2018, sebanyak 18 perempuan menuduh fotografer Jean-Claude Arnault melakukan tindakan pelecehan seksual. Kasus ini mencuat berbarengan dengan kampanye #MeToo yang bergaung di AS.
Dari laporan awal tersebut, jaksa negara pun melakukan penyelidikan. Setelah beberapa bulan, pengadilan Stockholm pun menghukum Arnault dengan hukuman minimal 2 tahun bui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakim Gudrun Antemar mengatakan ada bukti yang cukup terutama terdiri dari pernyataan selama persidangan oleh pihak yang dirugikan dan beberapa saksi. Arnault dikenai dua pasal atas kasus pelecehan seksual tersebut.
Arnault, 72 tahun, adalah tokoh berpengaruh di bidang budaya Swedia selama beberapa dekade. Bersama istrinya ia dikenal sebagai pendiri sebuah klub di Stockholm yang kerap menggelar pameran seni dan diskusi-diskusi buku termasuk para pemenang Nobel Sastra terdahulu.
Awalnya ia dituduh melakukan pelecehan seks dengan memaksa seorang perempuan pada 5 Oktober 2011 dan memperkosanya lagi di Desember lalu. Dari laporan itu, skandal awalnya meledak pada November 2018 lalu ketika surat kabar Dagens Nyheter menerbitkan tuduhan terperinci oleh para korban.
Dalam laporan tersebut, dituduhkan anggota Akademi Swedia atau penyelenggara Nobel Sastra telah melakukan pelecehan seksual selama 20 tahun di Swedia dan Prancis. Selain itu, Arnault juga diketahui pernah membocorkan nama 7 pemenang Nobel Sastra ke situs taruhan, di tahun 2005 keluar nama Harold Pinter dan Bob Dylan di tahun 2016.
(tia/nu2)