Hal itulah yang melatarbelakangi J.K Rowling untuk memilih nama pseudonym Robert Galbraith. Secara diam-diam pula, ia menulis 'The Cuckoo's Calling' yang menjadi debut bagi karya detektifnya.
Lantaran The Sunday Times mengungkapkan identitas asli dari Robert Galbraith yang menjurus pada nama J.K Rowling, bukunya menjadi laris global. Ceritanya pun diadaptasi ke serial televisi dengan judul 'C.B. Strike'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari EW, J.K Rowling mengatakan novel bergenre detektif sudah terlintas untuk dituliskannya sejak bertahun-tahun sebelumnya.
"Saya hanya ingin kembali ke permulaan, saya hanya ingin menulis saja. Saya memiliki mimpi ini yang mungkin saya bisa mendapatkan tiga buku dengan nama samaran sebelum seseorang menyadari itu adalah saya," jelas perempuan yang tinggal di Skotlandia tersebut.
"Nama samaran itu adalah cara saya untuk memutuskan hubungan saya dari semua orang yang mendatangi saya," ujarnya lagi.
Ia pun bersyukur serial televisi dan novel detektifnya berasal dari dunia nyata bukan semesta hasil rekaannya sendiri.
"Saya sangat menikmati kenyataan bahwa buku-buku ini berdasarkan peristiwa nyata. Dan saya pernah dikirim ke kantor di Denmark Street bertahun-tahun yang lalu. Di sana saya tinggal selama satu minggu dan tempat kantor Cormoran Strike dari lokasi tersebut," tukas J.K Rowling.
(tia/dal)