Di Paviliun Indonesia nanti akan ada 11 penulis Indonesia yang hadir meramaikan acara. Ketua Panitia Husni Syawie kerja sama erat antara Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
"Sudah saatnya Indonesia giat menampilkan karya-karya literasi yang tak hanya mencerahkan Nusantara, tapi juga ASEAN dan dunia," tegas Ketua Panitia Husni Syawie dalam keterangan yang diterima detikHOT, Kamis (26/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Memasarkan Buku-buku Indonesia ke Malaysia |
Menurut Husni, yang juga salah satu wakil ketua umum Ikapi ini, Indonesia ingin terus mempererat hubungan dengan Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang selama ini telah terjalin baik di bidang kreativitas, seni, budaya dan ilmu pengetahuan.
"Kehadiran Indonesia pada ajang KLIBF dengan tema 'Berbagi Literatur, Berkongsi Kultur' ini akan menjadi jembatan budaya yang mengesankan bagi masyarakat literasi di ASEAN," tambahnya.
Deretan penulis dan kreator terbaik Indonesia di antaranya adalah Dr. M. Syafii Antonio, Widodo Saputro, Sapardi Djoko Damono, Faza Meonk, Aan Mansyur, A. Fuadi, Habiburrahman El Shirazy, Tasaro GK, dan Fayanna Ailisha Davianny.
Dua penulis Indonesia lainnya yakni Andrea Hirata dan Asma Nadia diundang oleh panitia Konferensi Penulis Malaysia yang kegiatannya diselenggarakan pada saat KLIBF berlangsung. Bersama KBRI di Malaysia, Indonesia akan mempromosikan berbagai potensi lainnya, seperti pendidikan, pariwisata, dan lain-lain.
Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF) ke-37 itu akan digelar di Putra World Trade Centre (PWTC), mulai 27 April hingga 6 Mei 2018.