Melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Paviliun Indonesia akan menempati booth 5 D169 seluas 150 meter persegi.
"Indonesia sudah hadir yang ketiga kalinya dan tahun ini yang keempat kali. Selama tiga tahun, London Book Fair yang fokus pada penjualan rights atau B2B (Bussiness to Bussiness) mengalami peningkatan penjualan," ujar Ketua Harian Komite Pelaksana Indonesia Market Focus di LBF 2019, Laura Bangun Prinsloo saat jumpa pers di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Kepala Bidang Pemasaran di Komite Pelaksana Indonesia Nung Atasana juga menambahkan tahun ini pihaknya menargetkan 35 judul terjual dan di tahun 2019 ada 50 judul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 300 judul buku, sebagian besar adalah judul buku fiksi, non fiksi, komik, dan anak. "Kami memilih buku yang bisa dijual untuk pasar Inggris dan sekitarnya," timpal Laura.
![]() |
Tahun ini pula, penandatanganan pembelian hak cipta dua buku karya Intan Paramaditha 'Gentayangan: Pilih Sendiri Petualanganmu' dan 'Apple and Knife' sedang disiapkan. Prestasi lainnya adalah Yayasan Lontar menjadi salah satu dari tiga nominator bagi penghargaan Literatur Translantion Initiative di ajang The London Book Fair International Excellence Awards 2018. (tia/nu2)