Tiap Tahun, Komite Buku Nasional Seleksi Buku-buku yang akan Diboyong

Jakarta - Komite Buku Nasional (KBN) memegang peranan penting bagi promosi buku-buku nasional ke mata internasional. Setiap tahunnya, komite yang dikepalai oleh Laura Prisloo Bangun itu menyeleksi buku-buku berkualitas yang akan dipromosikan dalam setiap event book fair internasional.

Untuk tahun ini, ada lima event book fair yang rencananya bakal didatangi oleh KBN. Mulai dari Bologna Children's Book Fair pada Maret, London Book Fair di bulan April, Beijing Book Fair pada Agustus, Frankfurt Book Fair di Oktober sampai Sharjah Book Fair di penghujung tahun ini.

Koordinator Promosi dan Literasi KBN Siti Gretiani mengatakan di awal tahun pihak KBN mengundang penerbit untuk mengirimkan buku-buku terbaiknya dari semua genre dan komik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlahnya sudah kami batasi dan jumlah judul buku yang masuk ke kami, kebanyakan fiksi karena mungkin populasi fiksi lebih banyak," tutur Siti Gretiani ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Sekatan, belum lama ini.

Tahun ini ada 200 judul buku fiksi, 100 non-fiksi, 200-an judul buku anak, serta 80 judul buku komik.

"Non-fiksi itu bisa buku arsitektur, sejarah, politik, dan lain-lain. Hampir semua genre buku kami seleksi dan non-fiksi terbilang agak susah," tuturnya.

Dia juga menjelaskan untuk event di London Book Fair nanti, pihak KBN diminta untuk membawa buku-buku akademis. Serta buku anak yang memiliki konten Islam juga banyak diminta oleh penyelenggara event book fair.

Koordinator Penjualan Rights Internasional KBN, Nung Atasana menambahkan pasar Indonesia sebenarnya lebih banyak di Malaysia dan Jerman khususnya setelah Indonesia menjadi tamu kehormatan. "Untuk genre buku anak, ilustrasi yang diminta juga bukan yang computer genetic tapi harus ilustrasi manual," pungkasnya.

Bagi para penerbit yang ingin mengirimkan judul buku-buku terbaiknya dari semua genre, silakan mengirimkan ke KBN paling telat pada 17 Februari.

(tia/dal)