Mulai dari kisah cinta Dilan-Milea sampai karangan Seno Gumira Ajidarma. Seperti apa kutipan-kutipan tersebut?
Berikut kutipan romantis dari novel-novel sastrawan dan penulis kenamaan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu ke mana harus berlabuh" (Perahu Kertas)
"Sekejap bersamamu menjadi tujuan peraduanku, sekali mengenalimu menjadi tujuan hidupku" (Supernova)
"Bersama kamu, aku tidak takut lagi menjadi pemimpi" (Perahu Kertas)
Pidi Baiq
"Aku tidak ingin mengekangmu, terserah! Bebas kemana engkau pergi! Asal aku ikut" (Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991)
"Nanti kalau kamu mau tidur. Percayalah aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh. Kamu gak akan denger" (Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990)
"Aku rindu kamu! Itu, akan selalu (Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990)
Sapardi Djoko Damono
"Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu" (Hujan Bulan Juni)
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat diucapkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada" (Aku Ingin)
"Yang fana adalah waktu. Kita abadi: memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa. 'Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?' tanyamu. Kita abadi" (Yang Fana Adalah Waktu)
Seno Gumira Ajidarma
"Aku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun berapa lama pun selama aku mencintainya" (Linguae)
"Betapa tidak akan menguji ketabahan, jika sesuatu yang sudah seolah-olah seperti cinta masih juga tidak memberi jaminan kebahagiaan?" (Linguae)
"Bersama surat ini kukirimkan padamu sepotong senja–dengan angin, debur ombak, matahari terbenam, dan cahaya keemasan" (Sepotong Senja untuk Pacarku)
(tia/tia)