Industri Buku Anak Harus Adaptif dan Inovatif

Nasib Industri Buku Anak

Industri Buku Anak Harus Adaptif dan Inovatif

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 22 Sep 2017 16:27 WIB
Industri Buku Anak Harus Adaptif dan Inovatif Foto: Ilustrasi: Luthfy Syahban
Jakarta - Di tengah gencarnya pembahasan mengenai pajak penulis dan pajak buku, industri penerbitan buku Tanah Air tetap mengalami peningkatan. Namun, tetap saja untuk buku anak harus adaptif dan inovatif.

"Penerbit kita itu gede-gede. Untuk fokus ke buku anak sendiri banyak banget yang mau kita kembangkan dan memang di industri buku anak ini harus adaptif," ujar Aisha Habir ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Baru-baru ini Aisha bersama Mayumi Haryoto meluncurkan aplikasi Picture Books 'PIBo'. Aplikasi toko buku anak-anak online pertama itu dianggap yang pertama di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kualitas cerita serta ilustrasi karya anak bangsa di kategori buku anak-anak pun mengalami peningkatan. "Lewat PIBo kita ingin memberikan alternatif lain yang lebih inovatif. Karena dari segi cara kerjanya, menurut saya sih masih sama."

Jauh sebelum PIBo, ada penerbit Rabbit Hole yang berdiri pada 15 Januari 2013 silam. Rabbit Hole yang menjadi layanan penyedia jasa pembuat buku yang unik, berbeda, dan dirancang secara custom ini khusus untuk menerbitkan buku anak.

"Target utama klien kami adalah anak-anak dengan usia 2-12 tahun. Kami berharap dengan mendapatkan buku yang bercerita tentang dirinya, anak-anak dapat mengembangkan minat baca, lebih mencintai dirinya, dan mengetahui bahwa ada orang-orang yang mencintai dan peduli padanya. Orang tua dan anak juga dapat membangun kedekatan dan komunikasi yang baik melalui kegiatan membacakan atau membaca bersama buku yang dibuat oleh Rabbit Hole untuk si kecil," tulis keterangan mengenai Rabbit Hole.

(tia/dal)

Hide Ads