200 Judul Buku Anak Diboyong ke Asian Festival of Children's Content Singapura

200 Judul Buku Anak Diboyong ke Asian Festival of Children's Content Singapura

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 03 Mei 2017 09:55 WIB
Foto: Bekraf
Jakarta - Indonesia menjadi county of focus di ajang Asian Festival of Children's Content yang digelar di National Library Building Singapura pada 17-21 Mei 2017. Ada 200 judul buku yang diboyong ke ajang bergengsi di Asia tersebut.

"Untuk Asian Festival of Children's Content Singapura, ada 200 judul buku anak karya penulis dan penerbit Indonesia yang akan ditampilkan," tutur Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Rosidayati Rozalina, dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Rabu (3/5/2017).

Rosidayati Rozalina mengaku setiap tahunnya buku yang diterbitkan di Indonesia ada hampir 40 ribu buku. Sebagian besar bukunya bergenre anak-anak. "Penerbit Indonesia juga aktif menjalin kerjasama dengan berbagai penerbitan mancanegara," katanya lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Indonesia Jadi Fokus di Asian Festival of Children's Content Singapura

Selain buku, konten anak yang akan ditampilkan di stan Indonesia yang mengusung tema 'Main: Play & Imagine' di AFCC adalah konten edukasi interaktif dari PesonaEdu serta animasi dari Kumata Studio dan Dawn Studio. Di stan Indonesia sendiri, ada area yang disiapkan untuk melakukan pertemuan bisnis.

"Untuk mempromosikan dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak, IKAPI menyiapkan coordinator pemasaran dan bagi penerbit yang tidak biasa hadir di AFCC, IKAPI memfasilitasi pemasaran hak cipta para penerbit melalui Borobudur Literary Agency," terang Rosidayati Rozalina.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf, Triawan Munaf, juga mengatakan lewat tema 'Main' ada pesan yang ingin disampaikan kepada pecinta sekaligus pelaku industri penerbitan mancanegara.

"Kata 'main' merupakan sesuatu yang menyenangkan dan dekat dengan dunia anak. Dan imajinasi adalah ruang tanpa batas bagi anak-anak untuk belajar dari aktivitas bermain dan berinteraksi dengan lingkungan. Konsep desain ini juga berasal dari anak-anak muda Indonesia yang kreatif," pungkas Triawan Munaf.


(tia/wes)

Hide Ads