Bedanya Novel 'Drupadi' Versi Seno Gumira Ajidarma dan 'Drupadi' Lain

Bedanya Novel 'Drupadi' Versi Seno Gumira Ajidarma dan 'Drupadi' Lain

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 09 Feb 2017 13:46 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Dalam cerita pewayangan, kain Drupadi tidak habis-habisnya ditarik oleh Dursasana. Adegan fenomenal sekaligus epik itu justru tidak ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma dalam novel berjudul 'Drupadi' yang baru saja ditebitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).

Seno menjelaskan menurutnya ketika Drupadi dinodai maka akan melekat moralnya dinodai seterusnya. "Saya nyatakan bahwa Drupadi itu suci dan tidak dinodai oleh Dursasana. Ini yang paling ekstrim tidak ada dalam versi novel saya," katanya di peluncuran buku 'Drupadi' di Dia.Lo.Gue Artspace, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/201).

Seno pertama kali menulis cerita Drupadi ketika mengisi sebuah kolom di Majalah Mingguan Zaman sepanjang tahun 1983-1984. Bab 1 sampai 4 dimuatnya bersambung dari edisi 14 Januari hingga 11 Februari 1984. Lanjutan ceritanya pun tersebar ke berbagai media sampai tahun 2014 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak: Seno Gumira Ajidarma Rilis Novel Perempuan Poliandris 'Drupadi'

Sampai sekarang pun, lanjut dia, cerita Drupadi tidak akan berakhir, dan hanya bakal berubah bentuk dalam panggung, film, maupun buku. Justru Seno menceritakan seharusnya ada bab tersendiri yang menceritakan Drupadi dari sisi seksualitas.

"Karena Drupadi ini poliandri, bagaimana sisi seksual Drupadi itu yang belum ada," tuturnya.

Buku Seno Gumira Ajidarma 'Drupadi' sudah tersedia di toko buku dengan harga Rp 65 ribu. (tia/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads