Pekan ini namanya kembali laris karena dihujat oleh Potterhead (fans Harry Potter). Dengan kalem dan ringannya, Rowling berhasil menjatuhkan pembacanya dalam bentuk 140 karakter.
Rowling diibaratkan sebagai troll. Dia selalu lebih cerdas dari pembacanya dan cepat membalas "serangan" fans dalam satu kali hentakan. Kepada sekitar 9,3 juta pengikut akun Twitter pribadinya, Rowling selalu ingatkan pentingnya membaca buku dan belajar dari peristiwa sosial-politik yang sedang terjadi sekarang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang fans yang namanya disamarkan Rowling, berkicau tentang karakter Nicholas Flamel. "Nicholas Flamel meninggal di usia 666 di dalam buku Harry Potterr. Aneh," tulis akun tersebut, 7 jam yang lalu.
Nicolas Flamel doesn't die in the Potter books. Seriously, read before you burn, it'll make attacking me so much easier. pic.twitter.com/cU8AOMS21F
β J.K. Rowling (@jk_rowling) 2 Februari 2017
Namun Rowling justru membalasnya dengan ringan.
"Nicolas Flamel tidak meninggal di dalam buku Harry Potter. Serius, bacalah sebelum kamu bakar, itu akan lebih mudah ketika kamu menyerangku," timpal Rowling.
Dalam dua hari ini timeline Twitter Rowling dipenuhi oleh hujatan fans. Lantaran kontra dengan kebijakan Donald Trump yang melarang 7 negara muslim masuk ke Amerika, Kamis (2/2/2017) lalu, dia membalas serangan dari pembacanya dengan satir dan kalem.
Di beberapa kicauan dia menambahkan dengan hastag #unpresidented maupun #TeamMadonna. Bahkan penulis 'Fantastic Beasts And Where to Find Them' menghadiri talkshow Oprah secara terang-terangan dia anti-Trump.
(tia/dar)