Sudahi Nostalgia, Lokananta Perlu Dipikirkan Sebagai Unit Bisnis

Sudahi Nostalgia, Lokananta Perlu Dipikirkan Sebagai Unit Bisnis

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Jumat, 27 Jan 2017 17:27 WIB
Foto: Saras/ detikHOT
Jakarta - Salah satu penulis buku 'Lokananta', Fakhri Zakaria atau yang akrab disapa Zaki mengatakan bahwa ia ingin berfokus pada narasi untuk memposisikan Lokananta sebagai unit bisnis saat ini.

"Di buku ini menyudahi segala nostalgia bahwa Lokananta adalah salah satu studio pertama. Jadi saya ingin berfokus kepada narasi-narasi orang-orang yang sekarang menjaga Lokananta dan pencanaan bisnisnya sebagai unit bisnis," ujar Zaki saat acara bedah buku 'Lokananta' di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat (27/1/2017).

Zaki mengungkapkan bahwa kini orang sudah mulai mengenal bahwa Lokananta adalah perusahaan rekaman tertua di Indonesia. Kini saatnya bagi Lokananta untuk memikirkan posisinya di industri musik Tanah Air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut juga didukung oleh bab yang ditulis Dzulfikri Putra Malawi. Bab berjudul 'Lokananta Menolak Renta' tersebut, Dzulfikri menggambarkan semangat Lokananta untuk terus hidup sebagai aset budaya.

Ikut dalam penulisan buku tersebut, Dzul pun mengaku tidak memiliki tujuan tertentu. Tujuannya hanya sesederhana ingin berbuat sesuatu untuk industri musik.

"Saya hanya ingin berbuat apapun yang saya bisa. Sesederhana itu, tidak ada tendensi apapun selain ini kesadaran saya untukk ini aset yang ada di Indonesia, yang ada di Solo. Kalau didiamkan dan tidak ada kontribusi dari pemudanya mungkin akan hilang," ungkap Dzulfikri.

Buku 'Lokananta' ditulis secara kolektif oleh Fakhri Zakaria, Dzulfikri Putra Malawi, dan Syaura Qotrunada. Buku tersebut telah rilis Oktober 2016 lalu dan kini beredar di toko-toko buku di beberapa kota.


(srs/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads