Novel '1984' George Orwell Laris Lagi Gara-gara Penasihat Politik Donald Trump

Novel '1984' George Orwell Laris Lagi Gara-gara Penasihat Politik Donald Trump

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 25 Jan 2017 12:37 WIB
Foto: Fortune
Jakarta - Novel karya George Orwell yang berjudul '1984' telah terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia, dan kini tiba-tiba mengalami lonjakan penjualan lagi. Di situs Amazon pada Selasa (24/1) lalu, kisah klasik masyarakat dystopian itu menempati posisi kedua daftar buku terlaris.

Popularitas '1984' didapatkan bukan karena nama sang penulis yang meninggal pada 21 Januari 1950 silam. Namun, lantaran sebuah peristiwa politik yang terjadi di Amerika. Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (25/1/2017), lonjakan terjadi karena penasihat Presiden Donald Trump, Kellyanne Conway yang berbicara di program NBC 'Meet The Press' akhir pekan lalu.

Saat itu, tuan rumah Chuck Todd bertanya pada Conway tentang klaim dari sekretaris Gedung Putih Sean Spicer yang menyatakan pelantikan Trump dihadiri oleh banyak orang dan yang terbesar di antara inaugurasi presiden lainnya. Conway pun membantah anggapan bahwa pihaknya telah berbohong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Spicer memberikan fakta alternatif," ujar Conway.

Simak: Happy Salma Segera Pentaskan Lakon tentang Chairil Anwar

"Fakta alternatif bukanlah fakta. Mereka kebohongan," cecar Todd.

Frase tersebut merupakan ungkapan yang ada di dalam buku George Orwell. Kata 'Fakta alternatif' berarti memanipulasi atau mempropagandakan. Salah satu kutipan yang terkenal dari novel '1984' itu berbunyi, 'Perang adalah perdamaian. Kebebasan adalah perbudakan. Ketidaktahuan adalah kekuatan'.

"Ini membawa kita ke buku 1984, ada 'double-think' atau dua pemikiran, di mana perang benar-benar damai, di mana kelaparan benar-benar terjadi. Itulah yang terjadi di sini," tambah sejarawan politik Allan Lichtman.

Edisi paperback '1984' pun menempati posisi best-seller yang diterbitkan oleh Signet Classics, cabang dari Penguin Random House. Penjualan Amazon pun melonjak menjadi 4000 persen dalam waktu semalam.


(tia/mmu)

Hide Ads