"Pinginnya tahun ini saya memproduksi Chairil Anwar tapi mengambil buku dari Hasan Aspahani," katanya ketika dihubungi, Selasa (24/1/2017) kemarin.
Istri dari Tjokorda Bagus mengatakan sosok Chairil Anwar merupakan simbol perubahan dari puisi Indonesia. Kisah hidupnya yang bohemian dan sukses di usia yang sangat muda, dia mampu melahirkan karya-karya yang sangat besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Happy yang pernah bermain dalam pementasan teater Nyai Ontosoroh merasa benar-benar jatuh hati dengan sosok Chairil Anwar. "Wah bagaimana kalau perempuan-perempuan di sekitar Chairil itu seperti apa, bagaimana pengaruh dia dalam karyanya. Saya akan mengambil itu."
Dia pun tidak akan bermain dalam pentas tersebut. Namun akan mengajak pekerja seni lainnya. "Saya sendiri tidak main. Yang pasti nanti ada artis-artis keren. Dan mungkin masih lama di pertengahan tahun. Saya belum bisa cerita sekarang," pungkasnya.
Buku 'Chairil' karya Hasan menampilkan sosok utuh sang penyair. Chairil diceritakan yang sama dengan orang lain. Seperti, Chairil yang menyukai ketan srikaya buatan istrinya, Hapsah. Begitu pula keinginannya untuk menyiapkan buku-buku puisinya, dimana honor buku untuk mengawini kembali istrinya. Biografi Chairil diterbitkan oleh Penerbit Gagas Media.
(tia/doc)