Kontroversi proyek tersebut sempat dihapus oleh pihak Instagram. Serta membuat heboh media massa dunia hingga mewawancarainya. Setahun setelah peristiwa tersebut, buku kumpulan puisi terbaru Rupi Kaur berjudul 'Instapoet' berhasil terjual lebih dari 500 ribu eksemplar di Amerika Serikat.
'Instapoet' awalnya diterbitkan sendiri oleh penulis 'Milk and Honey' dan sudah mencapai cetakan ke-16. Namun, Andrews McMeel Publishing meliriknya dan berencana akan merilis ulang edisi sendiri pada bulan Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pikir bukunya akan laku tapi momentum penjualan tahun ini sangat menarik, terutama ketika bukunya menjadi daftar buku terlaris versi New York Times," ujar penerbit dan presiden Kirsty Melville, dilansir dari Guardian, Rabu (14/9/2016).
Biasanya sebuah buku kumpulan puisi, lanjut dia, laku terjual sebanyak 30.000 eksempar per tahunnya. Angka yang berhasil didapatkan Rupi Kaur sangat fantastis dan membuat penjualan bukunya melejit.
Kategori buku puisi di situs Amazon Amerika Serikat juga menempatkan buku 'Instapoet' Rupi Kaur. Kumpulan puisinya menceritakan tentang kekerasan, pelecehan seksual, dan persoalan feminisme.
Saat bukunya awal terbit, dia mengatakan dia benar-benar takut. "Awalnya menakutkan, tapi Instapoet seperti hadiah yang indah bagi saya," katanya.
Editornya Melville juga percaya kata-kata yang ditulis Rupi sangat emosional dan sangat perempuan. "Rupi berbicara sebagai seorang pemain, penyair, dan kata-katanya mampu membangun kesadaran dan mendorong banyak pesan. Orang suka dengan cerita yang kuat dan puisi adalah medium yang pendek dan cocok dibaca orang dalam waktu singkat," pungkasnya.
(tia/mmu)