Dalam sebuah posting di blog pribadinya, ia menulis selama dua dekade terakhir, 'Game of Thrones' telah mengubah hidupnya.
"Saya masih di sini, 20 tahun kemudian, dan aku masih bekerja dengan buku keenam (dan maaf saya tidak punya pengumuman dengan buku The Winds of Winter)," tulisnya, seperti dikutip dari BBC, Selasa (2/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buku 'A Song of Ice and Fire' debutnya pada 1996 silam dengan 'Game of Thrones'. Dua tahun kemudian, 'A Clash of Kings' rilis, 'A Storm Swords' terbit di tahun 2000. Kemudian 'A Feast For Crows' terbit di tahun 2005 dan yang terbaru 'A Dance with Dragons' jadi hits di tahun 2011.
Martin mengingat masa-masa penerbitan dan penjualan buku terbaiknya. "Ulasan yang umumnya baik, penjualan juga oke, dan tidak ada yang tak spektakuler. Semuanya adalah buku yang laris," tulisnya lagi.
Dia kembali menuliskan bahwa tadinya berpikir akan menuliskan hanya dalam tiga buku selama tiga tahun, namun cerita berkembang dan satu per satu buku seri tersebut diterbitkan. "Saya tidak tahu kapan ini semua dimulai dan berakhir," pungkas Martin. (tia/dal)