Mulai dari masa kecilnya yang berada di rumah sosial, tinggal di lingkungan yang salah, disalahgunakan oleh pria-pria yang disayanginya, hingga kematian misterius. Di buku harian, Monroe berusaha untuk mengungkapkan perasaannya yang jujur.
Monroe menulis awalnya di tahun 1940-an, saat ia baru saja menikah dengan James Dougherty. Monroe remaja menulis, "Semua pemikiran dan tulisan membuat tangan saya gemetar tapi saya ingin tetap menulis secara mengalir, merasakan semuanya terpuaskan," tulisnya, seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buku harian Monroe terkadang ditulis dengan huruf yang acak-acakan, tak beraturan, tergesa-gesa, dan tanpa tanggal. Di salah satu lembaran, ia menulis, "Terkadang saya tidak tahan dengan manusia. Saya tahu mereka memiliki masalah yang sama dengan saya, tapi saya sangat bosan. Berusaha mengalami, mengalah, dan ini membuat saya sangat lelah," tulis Monroe.
Bukunya juga mengisahkan kehidupan pernikahannya bersama Arthur Miller. Saat tengah membuat film 'The Prince and the Showgirl', Monroe pernah menemukan catatan harian sang suami. Miller kecewa dengan pernikahannya dan terkadang malu membawa Monroe ke hadapan publik.
Simak: Novel 'Surat Kecil untuk Tuhan' Terinspirasi dari Mantan Kekasih Agnes Davonar
"Saya selalu takut menjadi istri seseorang karena saya tahu bahwa seseorang tak pernah puas, dan selalu ingin mencapai kehidupan yang lain," kata Monroe.
Namun, yang terpenting dari buku harian dan berbagai memorabilia Monroe adalah tulisannya yang jujur, tanpa perantara, ditulis oleh tangannya sendiri, dan ditulis dengan sadar. Simak videonya:
(tia/ron)











































