Selama dua hari pada 17 dan 18 September 2022 lalu, IU menggelar konser The Golden Hour di stadion utama Seoul Olympic. Semua tiket ludes terjual, semua kursi dari lantai 1 hingga lantai 3 penuh. 88 ribu orang menyaksikan konser ini selama dua hari. Setahun kemudian, film konser The Golden Hour dirilis terbatas di bioskop seluruh dunia. CBI Pictures menayangkan film konser IU The Golden Hour di jaringan bioskop CGV selama empat hari sejak 28 September hingga 1 Oktober 2023.
Film konser ini jadi sajian sekaligus traktiran buat para Uaena di Indonesia yang tidak bisa menyaksikan secara langsung konser The Golden Hour setahun yang lalu. Dalam durasi sekitar 3 jam, film konser ini tak hanya berhasil membuat penonton hanyut dalam lagu-lagu populer IU, parade kembang api hingga drone yang apik, tapi juga kisah penting yang ingin disampaikan IU di sepanjang durasi konser ini.
Lewat setlist konser The Golden Hour, banyak hal yang ingin disampaikan oleh IU kepada penggemar yang sudah menemani perjalanan kariernya selama 14 tahun (sampai konser tersebut digelar). Lagu-lagu yang disiapkan buat konser ini dipilih karena makna yang terkandung dalam liriknya, proses penciptaannya, momen perilisannya, dan tentu karena lagu-lagu tersebut merupakan signature dari IU sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula deretan lagu yang dipilih IU buat dinyanyikan karena dia merasa ini jadi momen yang paling pas untuk mengucapkan selamat tinggal buat lagu-lagu tersebut. Pemilik nama asli Lee Ji Eun itu memutuskan bahwa lagu-lagu seperti Good Day dan Palette harus pensiun dari setlist konsernya di masa depan. Meski lagu-lagu tersebut sangat berkesan dalam kariernya, tetapi IU merasa dirinya harus move on dari sosok dirinya ketika menyanyikan lagu tersebut.
IU berusia 18 tahun ketika Good Day populer dan berusia 25 tahun saat Palette dirilis. Kini dia sudah memasuki usia 30 dan membuka lembaran baru dari sisi karier dan juga kehidupan. IU mengisyaratkan untuk bisa menyambut dunia yang baru di usia 30 tahun, dia harus bisa melepaskan dan tidak membawa serta hal-hal dari masa lalu. Dua di antaranya adalah sosok dirinya ketika menyanyikan Good Day dan Palette. Alasan teknis juga dibeberkan IU.
"Dua lagu ini harus ditempatkan di momen yang pas dalam konser," katanya menyinggung soal teknik vokal yang harus dia lakukan saat menyanyikan Palette serta energi buat menyanyikan bagian ikonik nada tinggi di Good Day.
"Rasanya akan sulit kalau aku terus mempertahankan lagu ini di setlist resmi konser di masa depan," lanjut IU mengisyaratkan bahwa cerita yang ingin dia tampilkan dalam karya-karyanya di usia 30 akan berbeda dengan yang sudah-sudah.
Baca juga: 3 Bocoran Album Baru IU! |
Sejak kariernya melambung dengan Good Day, IU selalu muncul dengan lagu-lagu yang punya lirik menyentuh. Entah itu tentang jatuh cinta, patah hati, atau naksir oppa-oppa ganteng tapi masih belum cukup umur untuk jatuh cinta. Banyak juga lagu-lagu yang dia nyanyikan berisi kegelisahan tentang beranjak dewasa, terjebak dalam pikiran-pikiran dan ketakutan masa kecil, hingga soal melepaskan dan menjalani apa yang diberikan oleh hidup hari ini, karena besok akan jadi cerita yang berbeda.
IU mengajak penonton membaca terjemahan lirik Bahasa Inggris dari lagu-lagu yang dia tulis dan meresapi maknanya. Di sela antara lagu, dia juga memberikan konteks dan cerita di balik lagu yang baru saja dia nyanyikan sehingga penonton bisa tahu lebih banyak dan bisa lebih mengerti emosi hingga perasaan sang penyanyi/penulis. Aransemen musik dengan live band dan orkestra juga menjadikan lagu-lagu familier IU terasa sangat grande. Lagu bersemangat jadi semakin meledak-ledak, lagu ballad jadi semakin menyayat hati.
Itulah yang pada akhirnya membuat pengalaman menonton film konser ini jadi sangat berbeda. Kalau di satu momen dalam 3 jam durasi film konser ini ada yang meneteskan air mata, wajar rasanya. Dari lirik-lirik lagu dalam setlist dan video di antara jeda sesi konser, ada cerita yang ingin disampaikan IU lewat konser ini. Cerita tentang perjalanan menuju dewasa, tentang merangkul inner child yang mungkin masih ada di sudut hati setiap orang, serta melepaskan apa yang memberatkan hati dan seharusnya ditinggalkan. Siapa coba yang tidak akan relate dengan semua itu?
Terakhir, film IU Concert The Golden Hour ini membuktikan eksistensi IU sebagai penyanyi kesayangan masyarakat Korea Selatan. Konser yang sangat megah, venue yang luar biasa besar dan full house, dancer yang meriah, balon udara bermotif bulan purnama yang terbang mengelilingi stadion, hingga potongan-potongan gambar yang ditangkap kamera untuk versi film bioskop ini berhasil membawa penonton menyatu dengan 44 ribu orang yang nonton di hari konser direkam.
Berikut ini setlist lagu-lagu yang dinyanyikan IU dalam film IU Concert The Golden Hour versi cinematic cut: