Pihak pengacara Chen, Baekhyun, dan Xiumin sudah mengadukan SM Entertainment ke Fair Trade Commision (Komisi Perdagangan Republik Korea) pada 4 Juni 2023. Dalam aduan tersebut pihak EXO-CBX menyebut bahwa SM Entertainment telah menyalahgunakan kekuasaan dan posisinya dalam kontrak dengan artis.
Dalam aduan tersebut terungkap beberapa hal soal kontrak SM Entertainment dengan para artisnya. Termasuk dengan Chen, Baekhyun, dan Xiumin; dengan mantan member EXO, Tao; juga dengan para trainee. Hal-hal yang terungkap tersebut bisa dikatakan menyudutkan manajemen SM Entertainment.
Berikut ini rangkuman hal-hal yang dibeberkan pengacara EXO-CBX soal tindakan SM Entertainment dalam ikatan kontraknya dengan para artis:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sejak awal dikontrak oleh SM Entertainment, dalam kontrak yang ditandatangani oleh Chen, Baekhyun, dan Xiumin belum mencantumkan kesepakatan soal kegiatan promosi di luar negeri. Namun di kemudian hari, SM secara sembrono menambahkan perjanjian tambahan yang berisi kesepakatan soal kegiatan di luar negeri selama tiga tahun. Perjanjian tambahan ini secara langsung menjadi poin tambahan dari kontrak eksklusif mereka.
2. Baekhyun dalam kontrak awal ditempatkan sebagai member EXO-K yang sebagian besar kegiatannya di Korea Selatan. Namun Baekhyun juga harus menandatangani perjanjian tambahan untuk kegiatan di luar negeri selama tiga tahun. Hal ini dirasa pihak pengacara EXO-CBX sudah tidak adil sejak awal.
![]() |
3. Chen dan Xiumin (yang merupakan bagian dari EXO-M; yang kegiatannya lebih banyak di Tiongkok), dalam proses penandatanganan kontrak eksklusif di awal tidak dijelaskan soal lokasi kegiatan apakah akan di Korea atau di luar negeri (dalam hal ini China). Setelah kontrak eksklusif ditandatangani, barulah mereka mendapat perjanjian tambahan yang isinya bahwa mereka sepakat akan melakukan promosi di China. Hal ini juga dinilai tidak adil.
4. Pada 13 Januari 2011, Komisi Perdagangan Republik Korea sudah memerintahkan SM Entertainment untuk memperbaiki kontrak mereka. Saat itu kesalahan yang dilakukan SM Entertainment kepada artis dan trainee-nya digarisbawahi oleh Komisi Perdagangan Republik Korea:
"Ketika menandatangani kontrak eksklusif dengan trainee yang akan jadi selebriti, SM menggunakan kekuasaan mereka dan secara tidak bijaksana mencantumkan kontrak tambahan yang berlaku selama periode waktu tertentu kepada semua trainee (tanpa terkecuali), tanpa mempertimbangkan kondisi masing-masing trainee, dengan menjadikan ekspansi ke luar negeri sebagai dalih meski pada saat kontrak ditandatangani, rencana ekspansi (atau kegiatan di luar negeri) itu masih belum dapat dipastikan. Oleh karena itu, SM tidak boleh lagi mengulangi kebijakan yang merugikan para traine yang merupakan rekanan dari perdagangan ini."
Sayangnya meski teguran sudah diberikan, SM tetap menambahkan 3 tahun perjanjian tambahan selain kontrak eksklusif. Pengacara EXO-CBX menilai bahwa ini merupakan tindakan ilegal dan tidak menghormati teguran dari Komisi Perdagangan Republik Korea.
5. SM mengikat trainee mereka dengan kontrak eksklusif tanpa kepastian kapan mereka akan debut dan dalam grup apa mereka akan didebutkan. Dalam kontrak itu juga tidak dijelaskan secara langsung apakah nanti akan ada kegiatan di luar negeri atau tidak. Namun apabila ada perubahan dalam rencana SM, mereka secara sebelah tangan akan memperpanjang kontrak selama tiga tahun dengan menambahkan poin perjanjian baru.
6. EXO-CBX tahu hingga kini SM selalu mengontrak para trainee dengan sistem yang sama (perjanjian tambahan setelah kontrak eksklusif ditandatangani; perjanjian ini berlaku tiga tahun) dengan alasan kegiatan di luar negeri. Aksi SM ini sudah menyalahi aturan Komisi Perdagangan Republik Korea yang masuk ke regulasi monopoli dan bisa dikenakan hukuman penjara hingga 2 tahun dan denda hingga 150 juta Won.
7. Pengacara Lee Jae Hak yang mewakili Chen, Baekhyun, dan Xiumin meminta Komisi Perdagangan Republik Korea untuk melakukan investigasi terhadap semua kontrak yang dibuat SM pada trainee dan artis-artisnya.