Pengambilan gambar film arahan sutradara Chairun Nissa itu dilakukan seluruhnya di kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Lola dan tim merampungkan syuting selama tiga minggu sejak Maret lalu.
"NTT daerah eksotis. Tiga minggu sebelum syuting juga kita riset. Jatuh cinta tak hanya karena masyarakatnya yang ramah. Adat dan budayanya juga sangat menarik dan penting untuk diangkat dalam film," kata Lola saat jumpa pers di PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Bajawa pakai mobil, kemudian naik gunung satu jam ke lokasi kampung eksotis. Kita merasa ini berasa aura eksotisnya, kita bela-belain. Kemudian turun gunung lagi. Sejak pertama kali lihat perkampungannya, saya jatuh cinta," kata Lola.
Film memiliki latar belakang desa Tololela, Bajawa, Pulau Flores. Masyarakat setempat sehari-hari beraktivitas di kebun. Selain menjual hasil bumi, mereka juga membuat kain tenun yang cantik.
'Inerie Mama Cantik' rencananya akan ditayangkan di 10 kabupaten di Nusa Tenggara Timur dan disiarkan di stasiun TV setempat.
(ich/mmu)